Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (18/9), Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) PP ‘Aisyiyah dan LPPA PWA DIY bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, dan didukung oleh InFokus Creativa Media mengadakan kegiatan Literasi Digital: Cerdas Berkemajuan.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Yayasan Guru Belajar Bukik Setiawan selaku Key Opinion Leader dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa aktivitas di dunia digital ibarat situasi di tengah perempatan jalan protokol, dalam arti sangat ramai atau informasi melimpah, tidak semua kita kenal, apapun dapat terjadi, atau banjir kesempatan, banjir risiko, dan banjir ancaman. Oleh karena itu, orang tua perlu mendampingi dan mengawasi aktivitas anak-anaknya di dunia digital.
Ia mengungkapkan, semua orang harus mawas diri di era digital. Setidaknya ada tiga manajemen yang perlu diterapkan ketika anak berinterkasi di dunia digital: pertama, manajemen diri, yakni harus menjaga informasi personal (tidak menyebarluaskannya), menjaga kesopananan, dan perlu bersikap asertif; kedua, manajemen gawai, tahu tujuan penggunaan gawai, membangun kesepakatan dengan anak, adanya transisi dan keseimbangan; ketiga, manajemen informasi, diskusikan dengan anak tentang informasi yang telah didapatkan di internet dan kenali bahaya dalam berinternet.
Sementara itu, Ketua PWA DIY Siti Zulaikha menjelaskan bahwa di era digital, semua orang dapat menjadi kreator (content) materi digital. Ia menambahkan, kecepatan informasi bersifat realtime, sehingga apa yang kita rasakan dan lakukan dapat kita unggah dan sebarkan secara langsung. Zulaikha lantas mengingatkan, sebagai warganet harus memiliki kecerdasan dalam bermedia sosial. Pembiasaan terhadap penggunaan teknologi informasi harus selalu dilakukan karena sangat membantu dalam berbagai aktivitas keseharian kita.
Baca Juga: Perempuan dalam Kemajuan Teknologi
Kegiatan Literasi Digital ini berisi empat materi yang disampaikan agar peserta memiliki kemampuan literasi digital dan cerdas berkemajuan. Pertama, “Etika Digital: Akhlakul Karimah dan Silaturahmi di Ruang Digital” yang disampaikan Siti Syamsiyatun dari LPPA PPA. Kedua, “Budaya Digital”, disampaikan Mariana dari LPPA PWA DIY. Ketiga, “Digital Safety: Media Ramah Perempuan dan Anak” dengan narasumber Dini Yuniarti dari LPPA DIY. Keempat, “Digital Skill oleh Khusnul Hidayah” dari LPPA PPA.
Peserta tampak antusias mengikuti acara. Hal tersebut tampak dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan seputar literasi digital, bagi anak maupun remaja, menghindari hoaks, hate speech, dan tips keamanan digital.
Perihal etika, misalnya, Syamsiyatun mengungkapkan, berinteraksi di dunia digital juga memerlukan etika untuk mengatur bagaimana kita bersikap dan berperilaku di dunia digital. Ia menganalogikan penggunaan teknologi di era digital dengan memelihara seekor kuda: manusia tidak bisa mengejar kuda yang berlari cepat, tetapi manusia bisa mengendalikannya.
Adapun mengenai aktivitas ber-internet pada anak, Dini menjelaskan bahwa harus disesuaikan dengan periode perkembangan anak. Pada usia dini, orang tua dapat memilih tayangan yang sesuai dengan perkembangan anak, mengatur waktu penggunaan, dan mendampingi anak mengakses, Sedangkan di usia 6 tahun ke atas, orang tua dapat mengarahkan, mendampingi, dan mengajak diskusi anak tentang apa yang ditontonnya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang peserta, baik dari PWA DIY, PDA se DIY, dan guru TK ABA se-DIY, acara berlangsung secara hybrid atau perpaduan daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. (Monika)