Berita

17 Tahun ‘Aisyiyah Bermitra dengan Global Fund untuk Menanggulangi TB di Indonesia

Siti Chamamah Soeratno
Siti Chamamah Soeratno

Siti Chamamah Soeratno

Oleh: Siti Chamamah Soeratno*

‘Aisyiyah, organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan organisasi masyarakat yang bergerak dalam menciptakan masyarakat yang bahagia; terhindar dari segala bencana. ‘Aisyiyah merupakan organisasi dalam satu kesatuan yang terbangun dari semua unsurnya yang saling berelasi dan berinteraksi secara dinamis, baik dalam internal organisasi maupun eksternal.

Organisasi perempuan yang memulai gerakannya sejak lebih dari satu abad yang lalu itu merupakan organisasi ‘Islam yang Berkemajuan’, dalam arti sikap gerak dan langkahnya bersifat kontekstual dalam semangat gerak perjuangannya, sesuai dengan kemajuan dan perkembangan potensi diri serta tantangan yang berkembang di masyarakat. Dalam kerangka berpikir Islam inilah, filosofi Al-Maun merupakan fondasi yang mengandung nilai-nilai luhur Islam tentang keberpihakan ‘Aisyiyah terhadap masyarakat berkondisi lemah, sebagai aktualisasi dari ber-Islam dalam kehidupan nyata.

Masyarakat yang terpapar bencana kemiskinan, kebodohan, dan kesehatan merupakan masyarakat yang menjadi perhatian utama gerakan ‘Aisyiyah. Mereka disantuni, dipintarkan, dan disehatkan, serta diberdayakan agar menjadi manusia yang beruntung dalam kehidupannya.

Sebagai penggerak yang bertujuan menciptakan masyarakat bahagia dan idaman itulah ‘Aisyiyah telah menapaki situasi masyarakat bangsa dari waktu ke waktu. Berbagai bencana, seperti bencana kemiskinan, kebodohan, dan kesehatan disiangi demi mengantarkan terbangunnya bangsa yang maju, berkembang, dan unggul. Berbagai langkah dilakukan dan diefektifkan. Langkah kerja mandiri, kerja bersama, dan kerja bermitra ditempuh. Tekad yang kuat, langkah yang konkret, dan semangat yang nyata mejadi implikasi, ekspresi nyata dari ghirah dalam kekhusyukan ber-’Aisyiyah. Inilah yang berjalan dan hidup dalam organisasi para perempuan Muhammadiyah yang bernama ‘Aisyiyah ini.

Di antara cara kerja ‘bermitra’ para perempuan ‘Aisyiyah ini, selama 17 tahun telah menjalankan gerakannya dalam bidang kesehatan, khususnya dalam penanggulangan penyakit TBC dengan pihak pendana Dunia, Global Fund (GF). Atas penetapan DepKes RI, ‘Aisyiyah menjadi Implementing Unit-nya dalam kemitraan Pemerintah RI dengan pihak GF. Dengan bermodalkan potensi diri sebagai organisasi yang menasional (bahkan menginternasional), merakyat, dan memasyarakat yang digerakkan oleh ghirah fungsional dan potensial, serta berekspresi pada kegiatan nyata yang mampu mendukung program, kerja awalnya ini telah mengantarkan ‘Aisyiyah muncul sebagai ormas di Indonesia yang dipandang ‘mampu untuk mengemban tugas menyukseskan program kemitraan dengan Global Fund di Indonesia dalam Penanggulangan TBC berbasis Komunitas’.

Titik kemitraan dengan Global Fund dimulai bersama dengan Mr. Michael yang diteruskan oleh Monsieur Olivier beserta dr. Kusmayadi selaku perwakilan GF yang menandai kerja yang efektif, satu partnership bekerja demi melepaskan/mengurangi bencana penyakit TBC dari bumi Indonesia. Kerja sama dalam kemitraan yang berlanjut dengan Mrs. Gail dan para pelanjutnya menjadi lebih memantapkan efektivitas capaian.

Konsekuensi sebagai organisasi yang menjadi Principal Recipient (PR) dengan tuntutan organisasi yang bersistem profesional, disiplin, dinamis, tegas, planable, enerjik, dan accountable memberi kesempatan bagi ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang menjadi PR bagi partisipannya untuk memimpinkan kualitas unggulannya sebagai ormas. MOU kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dilakukan pula dengan sistem kerja DOTS yang diselenggarakannya dengan intensif dan berdaya efektif.

Perkembangan kerja ‘Penanggulangan TB Berbasis Komunitas’ terus saja bergerak menciptakan prestasi yang mampu menjawab tuntutan masyarakat yang terus juga berkembang. Hasil kerja ‘Aisyiyah yang telah membuahkan penerimaan dan apresiasi masyarakat, baik pihak partner dengan system kerjanya maupun masyarakat luas di antaranya yang berupa pemberian MDGs Award pada 2011 merupakan ‘Penghargaan Khusus untuk Kategori Peserta Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Penanggulangan Tuberkulosis (TB)’.

Karakteristik organisasi ‘Aisyiyah yang lentur, dinamis, dan fleksibel yang digerakkan dengan semangat menyiangi dengan khusyuk dalam menyantuni masyarakat lemah, dhu’afa terus tetap bersemangat. Dengan penuh kenikmatan bersikap, dengan sistem, dan langkah kerja yang telah menjadi garis perjuanganya, alhamdulillah telah menghasilkan capaian yang patut disyukuri karena telah mengurangi bencana TB. ‘Kelegaan’ masyarakat dapat ditengarai dengan beberapa ekspresi yang mengemukakan persepsi positifnya, baik dari instansi resmi, dalam dan luar negeri, maupun masyarakat umum.

Demikianlah, ‘Aisyiyah dengan dinamika gerakan kemasyarakatannya yang gesit, lincah, dan enerjik dengan cara dan langkah kerjanya dalam menyikapi perkembangan masyarakat luas yang terus berubah, makin menyadarkan segenap penggerak organisasi akan potensi diri yang dimilikinya. Potensi –yang diiringi dengan visi, semangat, fasilitas fisik dan persepsi positif masyarakat terhadap relevansi kegiatan Organisasi bagi kebutuhan masyarakat– makin menyadarkan diri memantapkan langkah ke masyarakat untuk bergerak lebih intensif lagi.

Demikianlah, Good and Effective Partnership: ‘Aisyiyah with Global Fund telah memperkuat dan meningkatkan kesadaran akan kemandirian bangsa, khususnya ‘Aisyiyah, sebagai organisasi besar yang dapat dipersepsi baik oleh masyarakat nasional maupun oleh masyarakat internasional sebagai organisasi yang mampu dan qualified menjadi organisasi PR bagi institusi nasional ormas-ormas bangsa di Indonesia. Merci beaucoup pour la beneficial achiement. May God bless You Global Fund!  

Sebagai organisasi besar, intensifikasi kemandirian organisasi ‘Aisyiyah tentulah menjadi perhatian besar ‘Aisyiyah, semangat kemandiriannya makin maju ke depan. Tata kerja organisasi dalam melaksanakan kegiatan, khususnya kesehatan, lebih khusus lagi menghadapi penyakit TBC, ditingkatkan antara lain dengan intensifikasi kerja dalam institusi departemen sendiri. Dalam hal ini, Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah menjadi sentral bagi arah gerakan kesehatan nasionalnya. Hal ini berarti penguatan langkah secara struktural instansionalnya dalam jalur organisasi besarnya.

Akhirnya, kesempatan meningkatkan dinamika gerakan, khususnya dalam bidang kesehatan, termasuk ke-TBC-an termasuk berada pada pusat perhatian organisasi, yaitu Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah tersebut.

Aroma Kiprah PR TB ‘Aisyiyah yang selama ini telah menghuni relung-relung kiprah gerakan ‘Aisyiyah pastilah menjadi experienes, sebagai the best teachers-nya. Kenangan manis yang telah membawa presticious achievement, dengan mengangkat bencana kesehatan penyakit TBC dalam masyarakat, baik bagi ‘Aisyiyah maupun Global Fund, will be the eco of we have already had now and the future, and that is the good fortune for the Indonesian, escpeially for ‘Aisyiyah presticious achievement.

 

*disampaikan pada acara Pertemuan Nasional dan Penutupan Program, Jakarta 9-10 April 2021

Related posts
Lensa OrganisasiSejarah

Di Mana Aisyiyah Ketika Masa Revolusi Indonesia?

Oleh: Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi* Tahun ini, Indonesia telah memasuki usia yang ke-79. Hal ini menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pendahulu…
Berita

Muhammadiyah dan Aisyiyah Cilacap Adakan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan TBC

Cilacap, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (10/8), Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Tuberculosis (TBC) diadakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah dengan peserta sekitar 200 orang yaitu,…
Berita

107 Tahun Aisyiyah, Perkuat Komitmen Menjawab Berbagai Problem Kemanusiaan Semesta

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Mengusung tema “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta” ‘Aisyiyah  akan memperingati miladnya yang ke-107 tahun pada 19 Mei…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *