Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Masyarik sepakat untuk tidak memasukkan jemaah selain haji reguler ke tenda di Arafah dan Mina. Kesepakatan ini menjadi komitmen bersama antara PPIH Arab Saudi dan Masyarik yang ditegaskan kembali pada malam koordinasi di Makkah, Kamis (6/6/2024).
Kenyamanan Tenda Jemaah Haji
Kepada pihak Maktab, Nasrullah yang juga Ketua PPIH Arab Saudi mengingatkan untuk tidak memasukkan jemaah lain ke tenda. “Tidak boleh memasukkan jemaah di luar jemaah reguler. Kita sepakat bahwa tenda di Masyair yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia tidak ditempati oleh jemaah lain,” sebut Nasrulllah.
Pembahasan persiapan jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dilakukan bersama antara pimpinan dari 73 maktab yang memberikan pelayanan kepada jemaah Indonesia dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pada waktu dan tempat yang sama. Maktab adalah para pihak yang membantu Masyariq dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Total ada 73 maktab yang melayani jemaah haji Indonesia.
Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, menyampaikan, “Sepanjang pengetahuan saya, forum semacam ini baru dilakukan sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji,” terang Dirjen PHU Hilman Latief saat memberikan sambutan di Makkah, Kamis (6/6/2024).
Kerja Bersama PPHI dan Maktab
Ia menjelaskan, Komunikasi antara pihak Masyariq dan Maktab dengan PPIH, selama ini lebih sering terjadi di level pimpinan. Padahal, komunikasi antar petugas di lapangan sangat penting. Karenanya, PPIH Arab Saudi berinisiatif mempertemukan unsur pimpinan maktab dari pihak Masyariq dengan koordinator maktab dari PPIH Arab Saudi.
Hadir, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para Pejabat Eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Masyariq M Amin Indragiri dan jajarannya, serta para pimpinan dari 73 maktab. Mereka duduk masing-masing bersebelahan dengan koordinator maktab dari PPIH Arab Saudi.Oleh Hilman, mereka diminta untuk saling berkenalan dan bertukar nomor telepon.
“Tahun lalu, kami melihat kurangnya komunikasi yang baik antara petugas. Ini tidak boleh terulang. Forum ini mudah-mudahan dapat menjadikan komunikasi semakin lancar, erat, dan kuat,” pesan Hilman.
Hilman melihat, keberhasilan dalam pelayanan jemaah perlu didukung kerja sama semua pihak, termasuk dengan Masyariq dan Maktab. Proses kerja sama (ta’awun) itu harus diawali dengan saling mengenal (ta’aruf) antar petugas dan pimpinan maktab. “Jadi ini bukan semata kerja bisnis atau mitra kerja, tapi kerja sama persaudaraan,” pesan Hilman.
Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menyampaikan bahwa temu para pihak dihelat untuk memperkuat sinergi dalam rangka persiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Para pimpinan Maktab di Masyariq, kata Nasrullah Jassam, sengaja dipertemukan lebih awal dengan koordinator Maktab PPIH Arab Saudi. Sehingga, terjalin keakraban dan komunikasi yang lebih efektif.
Nasrullah menambahkan, selain koordinator maktab, PPIH juga akan menempatkan petugas di tenda jemaah. Setiap petugas akan menangani dua tenda jemaah. Mereka yang akan mengkomunikasikan dengan pihak maktab jika ada masalah di tenda. “Dari 73 maktab, total ada 1.269 tenda di Arafah. Petugas akan hadir di maktab dan tenda. Setiap dua tenda ada satu petugas. Setiap maktab ada koordinator maktab,” sebut Nasrullah. (rilis-hns)