Oleh: Nuri Ikhwana
Menjaga kesehatan organ reproduksi menjadi penting karena berkaitan dengan keberlangsungan fungsi dari organ reproduksi itu sendiri dan juga berpengaruh pada kehidupan seksualitas. Kesehatan reproduksi tidak melulu merujuk pada perempuan. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban untuk menjaga organ reproduksi. Hal ini dikarenakan organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus meliputi pengetahuan disertai perawatan yang baik.
Menurut International Conference for Population & Development, kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem reproduksi. Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan bahwa kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan. Kesehatan reproduksi tersebut meliputi saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan, pengaturan kehamilan, alat kontrasepsi, kesehatan seksual, dan kesehatan sistem reproduksi.
Baca Juga: Mengenal Vertigo dan Pencegahannya
Salah satu ciri fisik permasalahan organ reproduksi yang kerap kita jumpai sehari-hari adalah terciumnya bau tidak sedap dari organ reproduksi. Menurut Marhaeni (2016), hal tersebut biasanya ditandai dengan vaginitis atau rasa gatal pada area vagina karena peradangan, infeksi jamur, dan trikomoniasis yang kerap disebut juga dengan infeksi menular akibat Trichomonas vaginalis. Trichomonas vaginalis ini adalah salah satu dari gejala Penyakit Menular Seksual (PMS), terutama pada wanita yang pernah berganti pasangan seksual atau pasangan seksualnya berganti pasangan seksual.
Tentunya kita merasa terganggu dengan bau tidak sedap dari organ reproduksi. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat beberapa tips untuk menjaga kesehatan organ reproduksi agar terhindar dari bau yang tidak sedap, diantaranya adalah;
- Memilih untuk menggunakan handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab. Penggunaan handuk juga perlu diperhatikan. Sebaiknya, kita mengganti handuk kurang lebih setelah satu minggu pemakaian. Handuk juga perlu diganti setelah digunakan saat sakit atau terjatuh ke lantai. Selain itu, kita juga perlu menghindari pemakaian handuk bersama.
- Memakai celana dalam dengan bahan katun atau bahan yang mudah menyerap keringat. Kita juga dapat menyetrika pakaian dalam untuk menjaga kondisi bebas kuman. Hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan gesekan sehingga memicu iritasi pada organ reproduksi.
- Pakaian dalam diganti minimal dua kali dalam sehari untuk mencegah pertumbuhan kuman, terlebih jika kita memiliki cukup banyak aktivitas yang berkeringat dan menyebabkan area organ reproduksi menjadi lembab.
- Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
- Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
Kelima tips tersebut merupakan langkah mudah untuk menghindari berbagai penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh kurangnya perhatian pada kebersihan area organ reproduksi. Ada banyak jenis gangguan yang kerap menyerang sebagian besar perempuan, mulai dari yang ringan seperti keputihan, hingga yang membutuhkan perawatan ahli seperti kanker vagina. Yuk, mulai menerapkan kelima tips mudah yang dapat kita mulai terapkan dalam kehidupan sehari-hari!
Sumber:
[ICPD] International Conference for Population & Development. 1994. https://www.unfpa.org/events/international-conference-population-and-development-icpd
[Kemkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/UU_36_2009_Kesehatan.pdf
[Kemkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi
Marhaeni. 2016. Intervensi penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV-AIDS di SMA 1 Sidemen Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 6(1). http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/view/4753/4213
Sulistyoningtyas S. 2016. Pengaruh penyuluhan tentang kesehatan terhadap sikap remaja dalam merawat organ reproduksi. Jurnal Keperawatan Intan Husada. 3(2): 39-46. http://www.akperinsada.ac.id/e-jurnal/index.php/insada/article/view/51/26