Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat (MPKU PP) Muhammadiyah menggelar Pembukaan Program Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan di Sekolah, Madrasah, dan Pesantren Muhammadiyah pada Senin (16/10).
Laporan Ketua Tim Swakelola Aksi Bergizi PP Muhammadiyah, Emma Rachmawati menyampaikan bahwa program pencegahan stunting sudah bekerja sama dengan berbagai ormas agama sejak tahun 2019. Ia menjelaskan tujuan umum dari program ini adalah meningkatkan peran aktif Muhammadiyah dalam percepatan penurunan stunting.
Program Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan di Sekolah, Madrasah, dan Pesantren sudah terlaksana di 4 wilayah sekaligus. Rachma menambahkan, mengenai hasil dari program ini adalah beberapa pedoman tentang aksi bergizi pengembangan dari pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Maria Endang Suwimi, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI menyampaikan bahwa status gizi masyarakat Indonesia belum baik–baik saja. Terdapat 3 masalah gizi, yaitu kurang gizi seperti gizi buruk, stunting, dan lainnya; lebih gizi yaitu fenomena obesitas; kurang gizi mikro atau kurangnya zat mineral dan vitamin dalam tubuh.
Dalam hal ini, Maria menjelaskan angka anemia di Indonesia sangat tinggi, di mana produksi sel darah merah kurang, yang menyebabkan kurangnya zat gizi ke dalam tubuh dan perkembangan tubuh menjadi tidak optimal.
Baca Juga: MPKU PP Muhammadiyah Jalin Kerja Sama dengan Miraclefeet, Luncurkan Program MENTARI Clubfoot
Upaya untuk menanggulangi anemia juga dijelaskan oleh Maria, yaitu promosi gizi seimbang, fortifikasi pangan atau pengayaan zat gizi yang penting terhadap produk pangan, dan pemberian tablet penambah darah pada remaja putri.
“Namun faktanya, dari 76% remaja putri yang mendapatkan tablet penambah darah, hanya 1.4% yang mengkonsumsinya,” tambah Maria. Ia berharap bersama akhiri anemia remaja untuk mencegah stunting, dengan mengubah perilaku makan sejak remaja dengan makan makanan yang bergizi dan sehat.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan aspek yang berkaitan dengan program membangun generasi Muhammadiyah yang bergizi dan sehat berkemajuan, menilik ke dalam 3 dimensi, yaitu dimensi teologis bagaimana memaknai halalan thayyiban, dimensi legalitas bahwa halalan thoyyiban menjadi sebuah standar dalam makanan yang bergizi dan sehat, dimensi sistem yaitu lembaga pendidikan yang mendukung.
Ia menyampaikan program ini menjadi komitmen Muhammadiyah bahwa ada atau tidak ada dukungan pemerintah, ikhtiar untuk membangun generasi yang bergizi dan sehat berkemajuan harus tetap berjalan. “Membangun generasi yang sehat dan kuat merupakan amanat Al–Qur’an dan Rasulullah saw.,” pungkas Mu’ti.
Acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah yang disiarkan langsung di kanal YouTube resmi MPKU PP Muhammadiyah. (Ninda)