Berita

Abdul Mu’ti Sampaikan Konsep PAI Pluralistis Basis Nilai dan Strategi Pembelajaran dalam Workshop oleh Institut Leimena

Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Rohmad Suprapto telah membuka acara Workshop Literasi Keagamaan Lintas Budaya( LKLB) dan PAI Pluralistis dengan Tema Pengembangan Rencana Program Pembelajaran( RPP) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diselenggarakan oleh Institut Leimena di Hotel Quest Prime Semarang, Jumat- Ahad (26 – 28/4) pukul 13.30 WIB .

Sebagai penanggung jawab Institut Leimena oleh Daniel Adipranata beserta tim yang dihadiri 18 peserta guru agama islam dari berbagai jenjang mulai dari Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Iftida’iyah( MI) sampai Sekolah lanjutan atas (SLTA) SMA, SMK, MA dan ada juga alumni LKLB online periode sebelumnya se-Jawa Tengah.

Dengan dua narasumber yang begitu familier di kalangan Muhammadiyah yang kaya akan ilmu dan pengalaman dari 52 Negara di Indonesia, yaitu Abdul Mu’ti, Guru Besar Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Azaki Khoirudin sebagai Dosen PAI di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Daniel Adipranata dalam sambutannya berpesan agar kesempatan selama 3 hari kedepan dapat dimanfaatkan peserta peserta untuk mengikuti dengan sungguh – sungguh sehingga materi dan ilmu yang didapatkan bisa tersampaikan dengan baik dan benar, sehingga usai pelatihan dan workshop secara maxsimal bisa disampaikan lagi kepada peserta didik dilembaga lingkungan sekolah masing- masing.

Daniel Adipranata juga menyampaikan program 3 hari kedepan dalam tayangan serta pelatihan ini akan menyampaikan tindak lanjut setelah berikan pre-test juga sebelum agenda penutupan akan dikirim link untuk mengerjakan post tes sebagai penilaian tercapai tidaknya materi yang diberikan.

Di hari kedua Daniel menyampaikan bahwa akan melaksanakan kegiatan kunjungan ke 2 buah gedung gereja di Semarang yaitu gereja katolik ST Ignatius Loyola Banjardowo ( Romo Thomas Ari Wibowo) dan Gereja Protestan Stadion (Pendeta Ponco).

Konteks Ide Pluralisme menurut Prof. Abdul Mu’ti dalam 2 sudut pandang ,1.Realitas masyarakat majemuk/ beragam/plural yang menjadi sebuah realitas dimasyarakat indonesia dan dunia bahwa manusia majemuk dari sisi budaya suku dan agama. 2. Sunatullah menurut QS Ar Rum diantara tanda- tanda, yaitu berbeda bahasa dan warna kulit, Al Hujurot ayat 13, Asal muasal kejadian manusia QS Yunus.

Baca Juga: Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Bagaimana Kesetaraan Perempuan dalam Mendapatkan Pendidikan

Dalam UU diberikan rumusannya bahwa setiap warga negara menjamin layaknya pendidikan. Menurut Sisdiknas setiap peserta didik itu berhak mendapatkan pelajaran yang bermutu, sesuai agamanya. Sadar akan mindful education ( diberikan kebebasan), meaningful memberikan pendidikan agama yang menjawab pertanyaan murid, dan joyfull pembelajaran yang menyenangkan.

Prinsip PAI Pluralisme /nilai bersama 3 dasar kompetensi LKLB( Pribadi, Komparasi dan Kolaborasi) Ketuhanan, Kebebasan, Keterbukaan terhadap perbedaan, Kebersamaan dan Kerja sama.Harapan bisa ditumbuhkan toleran yang tidak meninggalkan keyakinan. Agama itu berbeda tidak boleh disama-samakan dan yang beda jangan di sama- samakan.

Dalam pembelajaran ada 2 cara, pertama teaching about: pembelajaran agama untuk tau dgn harapan kita tidak memperlakukan orang lain dengan cara yang keliru. Memberikan akomodasi keyakinan kepda orang lain
Lalu kedua, learning to be : memberikan pemahaman yang tidak harus disembunyikan( terbuka). Penerapan evaluasi yang sifatnya esay.
Intinya dikenalkan pembelajaran Kemuhammadiyahan / tidak merasa paling benar/ tidak sesukanya memperlakukan kepercayaan orang lain. Pluralisme positif itu berbeda dengan beragama.

Adapun Azaki memberikan closing statement dengan catatan yang sudah dipelajari mengantar PAI Pluralistis adalah agama dan perbedaan yang sangat boleh beragam. “Tidak hanya mengajarkan selain agama tetapi jnj konten aliran teologi fiqih dan keagamaan” pungkas Dr. Azaki Khoirudin. (Kusnitah)-lsz

Related posts
Berita

PDA Kabupaten Malang Gelar Workshop Wujudkan Lansia Tangguh dan Bebas Stunting

Malang, Suara ‘Aisyiyah – Pada Ahad (27/10/24) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Malang mengadakan Workshop “Peran ‘Aisyiyah dalam Mewujudkan Lansia Tangguh dan…
Berita

UM Bandung Terus Tingkatkan Kualitas Melalui Workshop Kurikulum Berorientasi OBE

Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan Workshop bertajuk “Pengembangan Kurikulum Berorientasi Outcome Based Education (OBE)” pada Selasa-Kamis (23-25/7/2024). Workshop…
Berita

LKSA Panti Asuhan Putri Aisyiyah Grogol Helat Workshop Bangun Keterampilan Berpikir Kreatif

Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – LKSA Panti Asuhan Puteri ‘Aisyiyah Grogol telah sukses menyelenggarakan Workshop Membangun Keterampilan Berpikir Kreatif pada Senin-Rabu, (18-20/12) di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *