Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah (PW) ‘Aisyiyah Jawa Timur menggandeng Yayasan Seribu Senyum Surabaya, Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kabupaten Nganjuk, dan Lazismu memberikan layanan konseling dan bantuan paket sembako pada perempuan terdampak Covid 19. Layanan konseling dan bantuan paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian PW ‘Aisyiyah dan PD ‘Aisyiyah Kabupaten Nganjuk untuk perempuan kondisi single parent yang suaminya meninggal karena Covid-19, Sabtu (09/10/2021).
Wakil Ketua PW ‘Aisyiyah, Nur Haidah menjelaskan, pemberian bantuan ini merupakan kegiatan ‘Aisyiyah Peduli terdampak Covid 19 yang sebelumnya sudah dilakukan ‘Aisyiyah berupa kegiatan “cantelan”, penyediaan kebutuhan sehari-hari warga yang isoman, pemberiaan paket sembako pada lanjut usia, beasiswa, dan layanan trauma healing pada anak-anak yang ditinggal orang tuanya wafat akibat Covid-19.
“Di masa pendemi yang berkepanjangan sampai saat ini, perempuan juga sangat terdampak sekali, utamanya yang ditinggal suami meninggal karena Covid 19. Di Nganjuk, dari 364 orang dari data yang sudah masuk di wilayah, baru 60 perempuan yang terbantu, sedangkan hasil konseling awal hari ini mereka rata-rata mengalami stres, sakit kepala, cemas, sedih, gelisah, gangguan pencernaaan, sulit tidur, sering menangis, dan ada yang mengalami putus asa harus menanggung atau menghidupi anak dan mertuanya,” papar Nur Haidah.
Baca Juga: Peduli Anak Korban Covid-19, PW Aisyiyah Jawa Timur Gelar Trauma Healing
Di tempat yang sama, Anik Sumiati ketika diwawancarai mengungkapkan, “Saya usia 47 tahun, ibu rumah tangga. Setelah suami meninggal kena Covid-19 kemarin, saya harus menghidupi 2 (dua) anak saya sendirian yang sekarang umur 14 dan 8 tahun; kesulitan untuk biaya sekolah dan ngasih (memberi) makan sehari-hari, dan saya tidak ada kerjaan,” curhatnya.
Kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan oleh perempuan terdampak Covid 19. Selain pemberian sembako, juga ada konseling dan asesmen lanjutan yang hasilnya untuk merencanakan program jangka panjang di ‘Aisyiyah Kabupaten Nganjuk, khususnya untuk perempuan single parent yang suaminya meninggal akibat Covid-19.
“Ke depannya kami berharap Gerakan ‘Aisyiyah peduli ini dapat terus berjalan dengan lebih baik lagi, dengan banyak pihak yang terlibat untuk bekerja sama, sehingga tidak hanya 60 perempuan single parent yang dibantu, tapi bisa lebih banyak lagi,” terang Umi Nisa’i, Ketua PD ‘Aisyiyah Nganjuk. (yudha)