Berita

Aisyiyah Siap Tampung Kader Muda untuk Perkuat Dakwah Berkemajuan

Muktamar Talk Kepemimpinan Transformatif Aisyiyah

Surakarta, Suara ‘AisyiyahSekretaris PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rachimah menyampaikan bahwa kepemimpinan ‘Aisyiyah di masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam Muktamar Talk bertajuk “Kepemimpinan Transformatif ‘Aisyiyah di Masa Depan”, Selasa (8/11).

Menurut dia, keberadaan anak-anak muda sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan.  “Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Para pemimpin ‘Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya,” kata Tri.

Tri menjelaskan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Mengenai tantangan ini, para pemimpin ‘Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi.

“Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital yang luar biasa. Ada dakwah digital, di mana ‘Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan. Tantangan ini harus dijadikan peluang, sehingga bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih kuat,” terangnya.

Baca Juga: Daftar Ketua Umum PP Aisyiyah dari Masa ke Masa

Mengenai pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah dalam Muktamar ke-48 mendatang, Tri Hastuti menjelaskan jika sekarang sudah ada 105 nama yang akan dipilih dalam Sidang Tanwir ‘Aisyiyah. Dari 105 nama itu akan dipilih menjadi 39 orang di Muktamar mendatang.

“Kalau di ‘Aisyiyah modelnya memilih 13 pemimpin, kemudian dipilih 7 orang yang bersidang sebagai formatur. Nanti ada tambahan 10 orang, sehingga pimpinan ‘Aisyiyah sebanyak 23 orang,” bebernya.

Pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah melalui formatur, sambungnya, dilakukan menggunakan proses musyawarah mufakat. Seperti halnya Muhammadiyah, ‘Aisyiyah juga menganut asas kolektif kolegial. Artinya, setiap keputusan tidak hanya dilakukan satu orang, tapi dimusyawarahkan bersama-sama.

Muktamar Talk ini juga menghadirkan Ketua PP Nasyiatul ‘Aisyiyah, Diyah Puspitarini. Ia mengatakan, mereka yang dipilih menjadi pemimpin di ‘Aisyiyah harus sudah selesai dengan urusan atau persoalan dirinya.

“Istilah di Muhammadiyah bukan pengurus, tapi pemimpin. Itu artinya pemimpin di atas level kader. Kader itu inti penggerak. Pemimpin yang mengelola, dia harus bisa memimpin diri sendiri dan organisasi,” jelasnya.

Diyah juga sepakat dengan model kepemimpinan kolektif kolegial karena sangat efektif dan sudah terbukti. Dengan model ini, keputusan-keputusan yang diambil tidak bersifat subjektif, tapi objektif.

Ia juga menyoroti tentang keberadaan ‘Aisyiyah yang memberikan kontribusi besar untuk bangsa ini. “Kita tahu ‘Aisyiyah ini sebagai organisasi progresif bukan hanya di Indonesia, tapi dunia. Tidak ada organisasi muslim perempuan yang seprogresif ‘Aisyiyah,” tegasnya.

Bagi Diyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) melihat ‘Aisyiyah tidak hanya sebagai ibu, tapi juga panutan dalam mengelola organisasi. NA selalu berupaya meniru ‘Aisyiyah dalam mengelola potensi, membangun organisasi, dan sebagainya.

Dia juga sepakat mengenai kepemimpinan ‘Aisyiyah yang berkolaborasi dengan anak-anak muda. “Kolaborasi senior dan kader muda yang inovatif, kreatif, memiliki banyak jaringan,” pungkasnya. (tim media/sb)

Related posts
Berita

Pidato Pertama Salmah Orbayinah sebagai Ketua Umum PP Aisyiyah 2022-2027

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dimulai dengan sapaan yang hangat dan bersahaja, Salmah Orbayinah mengucapkan di hadapan peserta muktamar, “Terima kasih yang sebesar-besarnya…
Berita

Resmi! Salmah Orbayinah Terpilih menjadi Ketua Umum PP Aisyiyah Periode 2022-2027

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sidang Pleno X telah menetapkan Salmah Orbayinah sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Periode 2022-2027. Selain itu, telah…
Berita

Participation Board di Muktamar 48: Wujud Demokrasi Aisyiyah

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke-48 dimeriahkan dengan berbagai macam keseruan. Tidak sekadar dalam acara formal, namun dalam fasilitas dan kegiatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *