Berita

AKPER Muhammadiyah Bireuen Lahirkan Perawat Terampil

Bireuen, Suara ‘Aisyiyah – Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Muhammadiyah Kabupaten Bireuen Athaillah A. membuka secara resmi acara Senat Terbuka Yudisium dan sumpah profesi Diploma 3 Keperawatan, AKPER Muhammadiyah Bireuen, angkatan ke-9 sebanyak 49 orang lulusan tahun Akademik 2020-2021.

Direktur AKPER yang didampingi oleh Wakil Direktur I, Bidang Akademik Ns Muakhir Syahputra, Wakil Direktur II, Bidang Administrasi dan Kepegawaian, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Ketua Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Aceh Ns. Armiadi, Ketua BPH AKPER Muhammadiyah Bireuen, Ketua PPNI Kabupaten Bireuen, dan Rohaniawan dari Kementrian Agama Wilayah Bireuen.

Ketua Panitia Ns. Mahadir ZA menyampaikan, “tujuan dari pelaksanaan yudisum ini adalah  sebagai bentuk tanggung jawab lulusan, sebagai seorang perawat yang sehari-harinya memberi pelayanan kepada masyarakat umum yang membutuhkan”.

Sementara itu, Direktur AKPER Muhammadiyah Bireuen Athaillah A. mengatakan bersyukur mahasiswa angkatan ke-9 tahun 2020/2021 secara resmi diyudisium sekaligus diambil sumpah profesi sehingga sudah sah menjadi perawat.

“Kami mengucapkan selamat. Hari ini adalah hari yang penting, khususnya Muhammadiyah karena acara yang kita laksanaan hari ini bertepatan dengan milad ke-109 Muhammadiyah. AKPER Muhammadiyah Bireuen sudah menghasilkan lulusan angkatan ke-9. Jadi ini semua adalah rahmat Allah yang perlu kita syukuri bersama. Jangan pernah lupa bersyukur atas nikmat ini. Dengan bersyukur kita akan diberikan nikmat lebih banyak lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Aisyiyah Perlu Memasifkan Agenda Internasionalisasi

Ia mengingatkan, kalau manusia lalai atau kufur dengan nikmat maka bukan keberuntungan yang datang, tetapi justru sebaliknya. Athaillah mengajak kepada segenap mahasiswa yang sedang yudisium untuk berterima kasih kepada orang tua yang telah mengantarkan mereka menjadi seorang perawat.

Selanjutnya, ia berpesan, “maka tetaplah menjaga komitmen apa yang telah menjadi sumpah itu, menghormati makhluk, merawat semua manusia tanpa terkecuali. Nilainya semua adalah ibadah, maka di mana pun Anda, bekerja lakukanlah dengan sebaik baiknya”.

“Menghormati sesama kawan, bekerja sama dengan profesi lain sebab di dalam dunia kesehatan kita tidak sendiri ada medis, paramedis, non-medis. Sama sama di dalam menolong orang lain. Kerja sama itu menjadi penting ketika kita menjdi perawat yang unggul, jangan pernah melupakan guru guru kita selalu ingat mereka,” tutup Athaillah. (Agusnaidi B/sb)

Related posts
Berita

Abdul Mu’ti Ajak Warga Muhammadiyah Sikapi Pemilu 2024 dengan Arif dan Bijaksana

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – PP Muhammadiyah mengawali Pengajian Umum tahun 2024 dengan mengusung tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024”. Pengajian yang berlangsung secara…
Sosial Budaya

Adaptasi Teknologi Muhammadiyah: Catatan dari Gen Z

Oleh: Avra Abida El Ravi Lahir dan besar di keluarga Muhammadiyah tidak lantas membuat seseorang merasa dirinya adalah kader Muhammadiyah. Ini dialami…
Berita

Sambut Indonesia Emas 2045, MPKSDI PP Muhammadiyah Akan Siapkan Kader Terbaik

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dahulu, saat ini, dan masa depan tentu berbeda dan berubah. Pernyataan tersebut disampaikan oleh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *