
Penyebab Anak Berbohong (Foto: Shutterstock)
Setiap orang tua pasti tidak ingin anaknya menjadi seorang pembohong. Orang tua pasti akan merasa kecewa dan marah ketika mengetahui anaknya berbohong. Namun, sebelum merasa kecewa dan marah, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab di balik berbohongnya anak dan bagaimana menyikapinya.
Saat seorang anak sudah memasuki usia sekolah, biasanya anak akan berbohong untuk mendapatkan apa yang dianggapnya berharga, misalnya pujian. Akan tetapi, seorang anak juga bisa berbohong untuk menghindar dari hal yang tidak menyenangkan baginya.
Baca Juga: Cara Membangun Kedisiplinan Pada Anak
Ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya telah berbohong, orang tua tidak perlu langsung menyalahkan dirinya sendiri dan mengangap dirinya gagal. Karena, sikap berbohong yang terjadi pada anak merupakan suatu hal yang mereka pelajari seiring dengan tumbuh kembangnya.
Orang tua harus memberikan pengertian kepada anak-anaknya sejak dini, bahwa berbohong merupakan suatu kebiasaan buruk dan dapat membuat mereka dekat dengan masalah. Mengutip theasianParent.com, ada beberapa penyebab anak berbohong, antara lain:
Pertama, takut dihukum. Sebuah studi menemukan bahwa hukuman justru membuat anak tidak mau mengatakan kebenaran. Hal ini terjadi karena kekhawatiran anak ketika dia mengatakan hal yang sebenarnya, mereka justru akan dihukum. Seringkali anak berbohong karena ia takut kalau berkata jujur akan dimarahi atau mendapatkan hukuman.
Baca Juga: Punishment dalam Pendidikan Islam
Kedua, ingin diperhatikan. Kebutuhan akan perhatian dan pujian membuat anak mengarang cerita tentang dirinya, padahal hal tersebut tidak pernah terjadi. Misalnya, anak mengatakan kepada teman-temannya bahwa dirinya baru dibelikan mainan baru yang mahal, dan sebagainya.
Ketiga, tuntutan orang tua yang terlalu tinggi. Jika anak merasa tidak mampu untuk memenuhi tuntutan orang tua yang terlalu tinggi, mereka akan berbohong untuk membahagiakan dan mendapatkan penerimaan dari orang tau.
Keempat, melindungi teman. Umumnya, anak-anak akan berusaha untuk menyenangkan, membantu, atau melindungi temannya. Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan berbohong. Keberadaan teman begitu penting buat anak.
Kelima, daya imajinasi yang tinggi. Terkadang daya imajinasi yang tinggi membuat anak tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan. Ia pun kemudian mengatakan hal-hal yang sebenarnya hanya khayalan belaka.
Dapat disimpulkan bahwa sikap berbohong yang dilakukan oleh seorang anak disebabkan oleh berbagai faktor dan salah satunya ialah mencontoh apa yang mereka pelajari seiring dengan tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pengertian kepada anak-anaknya dengan lebih bijaksana. (Fathia*)
*Mahasiswa magang di Suara ‘Aisyiyah