Maag
Mengutip alodokter.com, sakit maag atau dispepsia adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang terjadi akibat sejumlah kondisi. Di antaranya adalah luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri helicobacter pylori, efek samping penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS), dan stres.
Maag merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada bagian pencernaan dan tergolong mudah untuk disembuhkan. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, sakit maag juga bisa menjadi parah.
Maag merupakan salah satu penyakit yang sudah umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Sakit maag seringkali disebabkan oleh berbagai sebab, di antaranya ialah stres berat, infeksi bakteri, pola hidup yang tidak sehat, sampai efek dari obat-obatan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah
Ketika maag kambuh, rasa sakit yang biasa terjadi adalah rasa melilit di lambung, nyeri pada bagian ulu hati, perut kembung, dan mual. Pada saat itu, obat maag dapat menjadi pilihan pertama untuk meredakan rasa sakit. Meski begitu, mengkonsumsi obat saja tidak cukup karena sakit maag tidak akan sembuh total.
Cermat Memilih Makanan
Penderita sakit maag harus lebih cermat memilih makanan yang akan dikonsumsi, agar tidak memicu kambuhnya penyakit tersebut. Pola makan juga penting diatur, seperti makan porsi kecil tapi sering, tidak makan sebelum tidur, mengubah cara masak, konsumsi makanan sehat, minum air putih yang banyak, dan menghindari makanan yang memicu sakit maag kambuh.
Pemilihan makanan untuk penderita sakit maag bertujuan untuk meringankan beban kerja lambung dan membantu mengurangi kelebihan asam lambung. Ada berbagai makanan yang baik dikonsumsi oleh penderita sakit maag, antara lain:
Pertama, mengonsumsi buah-buahan yang memiliki tingkat keasaman rendah, seperti pisang, apel, pir, semangka, dan melon. Jenis buah ini baik dikonsumsi karena dapat mencegah iritasi lambung. Selain itu, buah-buahan tersebut juga baik bagi lambung karena mengandung serat dan air yang tinggi, sehingga dapat mengurangi produksi asam lambung.
Kedua, olahan jahe. Salah satu tumbuhan herbal yang mudah ditemukan di rumah dan dapat menjadi obat alami untuk mengatasi gejala sakit maag adalah jahe. Berbagai studi menunjukkan bahwa jahe bermanfaat untuk meringankan gejala mual dan muntah, serta meredakan iritasi lambung akibat sakit maag.
Baca Juga: Koping Relijius: Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
Ketiga, mengonsumsi semangkuk oatmeal atau 1-2 potong roti gandum untuk sarapan juga baik bagi penderita sakit maag. Hal ini dikarenakan oatmeal dan gandum mampu menyerap asam lambung dan mengurangi gejala naiknya asam lambung. Selain itu, oatmeal dan gandum juga banyak mengandung serat yang baik bagi pencernaan.
Keempat, lidah buaya. Lidah buaya merupakan salah satu tanaman herbal yang baik dikonsumsi sebagai makanan untuk penyakit maag. Beberapa riset menunjukkan bahwa lidah buaya baik untuk mengurangi risiko terjadinya tukak lambung dan meredakan gejala maag.
Kelima, adas. Adas merupakan bahan alami yang biasa digunakan untuk bumbu masakan hingga obat tradisional. Adas dapat dikonsumsi sebagai makanan untuk penyakit maag karena tumbuhan ini mampu meredakan iritasi lambung. Tumbuhan ini bisa dikonsumsi sebagai jamu, bisa juga dikonsumsi dalam bentuk salad.
Keenam, sayuran. Mengonsumsi sayuran memang dianjurkan bagi penderita sakit maag karena makanan ini baik untuk mengurangi asam lambung. Ada beberapa jenis sayuran yang baik dikonsumsi, di antaranya asparagu, kembang kol, kacang panjang, seledri, bayam, dan mentimun.
Ketujuh, beras cokelat. Beras cokelat tinggi akan serat dan baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, kandungan karbohidrat kompleks dalam beras cokelat membuatnya lebih lama dicerna oleh lambung. Hal ini dapat mencegah peningkatan asam lambung.
Kedelapan, minimalisir konsumsi daging berlemak. Pilihan daging terbaik untuk penderita sakit maag adalah daging tanpa lemak atau kulit. Untuk meredakan gejala sakit maag, Anda disarankan untuk mengonsumsi daging tersebut dengan cara memanggang, mengukus, atau merebus daging. Hindari menggoreng daging karena minyak berlebih yang terserap ke dalam daging bisa membuat gejala maag kambuh. (Fathia*)
*Mahasiswa magang di Suara ‘Aisyiyah
6 Comments