Berita

Angka Perceraian Tinggi, PWA Aceh Selenggarakan Seminar Pendidikan Pranikah

Seminar Pranikah PWA Aceh

Seminar Pranikah PWA AcehAceh, Suara ‘Aisyiyah – Ahad (31/10), bertempat di Aula Rektorat Lt. 2 Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Aceh menggelar Seminar Pendidikan PraNikah bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Dalam sambutannya, Ketua PWA Aceh Zaidar Jaafar mengatakan bahwa perkembangan zaman yang semakin pesat membutuhkan pengetahuan dan persiapan yang kuat dari calon pasangan pengantin. Persiapan dimulai sejak dini, yaitu persiapan jauh hari sebelum menikah, karena ilmu ini tidak didapatkan di bangku pendidikan formal. Dan ilmu ini bukanlah ilmu yang tabu dan bukan sesuatu hal yang tidak boleh disyi’arkan.

“Sosialisasi dan bimbingan pranikah menjadi penting untuk memberi edukasi sejak dini dimulai dari usia pranikah, sehingga remaja dan pasangannya dapat menyusun perencanaan yang baik dalam menjalani kehidupan berkeluarga, dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dan dalam mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah, serta dalam membangun ketahanan keluarga di era modern sekarang ini,” ungkap Zaidar.

Baca Juga: Pendidikan Pra-Nikah untuk Meraih Keluarga Sakinah

Adapun Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadyah (PWM) Aceh Muharrir Asy’ari dalam sambutannya menyebutkan, kasus perceraian tertinggi ada di Aceh Utara, dengan penyebab utamanya adalah perselisihan, pihak ketiga, dan faktor ekonomi.

“Tingginya angka perceraian di Aceh menyebabkan pentingnya bimbingan dan pendidikan pranikah, seperti yang dilaksanakan oleh PW ‘Aisyiyah Aceh yang bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Aceh,” ujar Muharrir.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Khairuddin menyampaikan bahwa Provinsi Aceh mencatat pernikahan pada tahun 2020 sebanyak 42.213 pasang (84.426 orang). Mestinya, lanjutnya, semua pasangan itu mendapakan pendidikan bimbingan perkawinan, namun keterbatasan sumber dana di Kemenag Provinsi Aceh membuat bimbingan perkawinan hanya bisa untuk 2.738 pasang (5.476 orang) atau sekitar 6,48%.

“Sehingga masih besar PR (pekerjaan rumah, -ed) untuk bimbingan pranikah ini dan alhamdulillah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh bisa berkolaborasi dalam kegiatan tersebut,” tutup Iqbal.

Pembicara dalam kegiatan ini adalah Sarina Aini, Eulisa Fajriana, Sutri Helfianti, Lilis Suryani, dan Nucke Yulandari. Para peserta yang terdiri dari 35 (tiga puluh lima) orang terlihat antusias mendengarkan paparan dari narasumber. (Silfia Meri Wulandari/sb)

Related posts
Berita

Dambakan Keluarga Sakinah, PRA Tirtonirmolo Barat Adakan Pengajian Keluarga

Bantul, Suara ‘Aisyiyah – “Doa sebagaimana terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 200 s.d. 201 menjadi landasan bagi umat Islam dan khususnya segenap…
Berita

Pelatihan Kader Day Care Lansia Aisyiyah Aceh Sukses Dilaksanakan

Bener Meriah, Suara ‘Aisyiyah – Pelatihan kader lansia day care ‘Aisyiyah Aceh sukses dilaksanakan. Acara dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA)…
Lensa OrganisasiSejarah

Di Mana Aisyiyah Ketika Masa Revolusi Indonesia?

Oleh: Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi* Tahun ini, Indonesia telah memasuki usia yang ke-79. Hal ini menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pendahulu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *