Berita

Angkat Disertasi tentang Ideologi Pendidikan Muhammadiyah, Ketua PDM Pekanbaru Raih Gelar Doktor

Pekanbaru, Suara ‘Aisyiyah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pekanbaru, Sutarmo, meraih gelar doktor Pendidikan Agama Islam UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Gelar itu diraih setelah Sutarmo mempertahankan disertasi berjudul “Ideologi Pendidikan Muhammadiyah dan Implikasinya terhadap Perubahan Sosial”.

Di hadapan dewan penguji, Sutarmo menjelaskan bahwa penelitiannya terinspirasi setelah melihat pendidikan Muhammadiyah secara faktual. Menurutnya, pendidikan Muhammadiyah saat ini berkembang sangat pesat, bahkan menjadi salah satu lembaga pendidikan yang dikelola swasta yang paling terkenal.

Perkembangan pesat itu bukan terjadi secara kebetulan. “Tentu dalam hal ini terdapat inner drive (penggerak di dalam) yang dalam diskursus ilmu pendidikan disebut dengan ideologi pendidikan, dan ideologi sangat terlibat dalam praksis pendidikan Muhammadiyah, sehingga dapat dijelaskan secara akademik,” ungkap Sutarmo dalam ujian terbuka di Aula Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Selasa (29/3).

Baca Juga: Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Was Syahadah

Ilyas Husti, Promotor sekaligus Direktur Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau menyampaikan selamat atas pencapaian Sutarmo. Menurutnya, disertasi tentang ideologi pendidikan Muhammadiyah ini tidak hanya akan bermanfaat bagi Muhammadiyah saja, tetapi juga bagi publik luas.

“Saya melihat disertasi ini akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kalangan Muhammadiyah saja, tetapi juga bagi kalangan pembaca sebagai rujukan untuk mengembangkan pembahasan terkait ideologi Muhammadiyah dan implikasinya untuk perubahan sosial,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Saidul Amin.

Sutarmo menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantunya menyusun naskah disertasi. “Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian disertasi ini dan kami terbuka untuk menerima pengetahuan, kritik, dan sumbangsih untuk kebaikan bersama,” kata dia.

Sebagai pungkasan, Sutarmo mengibaratkan Muhammadiyah sebagai kapal pesiar besar, yang wajar jika ada penumpang gelap di dalamnya. “Tapi insyaAllah dengan spirit amar ma’ruf nahi mungkar, hambatan dan segala macam gangguan dapat tereleminir sendirinya dalam merealisasikan tujuan dan misi Muhammadiyah,” pungkasnya. (arif/sb)

Related posts
Berita

Inspiratif, Pasangan Aktivis Muhammadiyah Ini Raih Gelar Doktor Bersama

Pekanbaru, Suara ‘Aisyiyah – Setelah mempertahankan disertasi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kontekstual Berbasis Integrasi di Madrasah Tsanawiyah Negri (MTS)…
Berita

Jalani Sidang Terbuka, Ketua PWM Jawa Tengah Tawarkan Rumusan Pengalaman Tajdid Warga Muhammadiyah

Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, menawarkan rumusan pengalaman tajdid bagi warga Muhammadiyah. Hal itu ia sampaikan melalui pemaparan…
Berita

Ketua PWM Jawa Tengah Jalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Studi Islam

Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, memaparkan Disertasi dengan judul “Dinamika Purifikasi Muhammadiyah di Jawa Tengah”….

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *