Sains dan Tekno

Artificial Intelligence: Merespons dengan Adaptif dan Kritis

Saat ini kita dihadapkan pada fenomena, tantangan, dan kemajuan dunia digital yang sungguh luar biasa. Pesatnya perkembangan digital telah mengubah sistem sosial dalam masyarakat, baik pada dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum, maupun budaya. Salah satu kemajuan dunia digital yang luar biasa ini adalah AI atau artificial intelligence (kecerdasan buatan).

Kecerdasan buatan (AI) merupakan sebuah teknologi komputer yang merepresentasikan kecerdasan manusia melalui sistem dan program yang sudah diatur berbasis internet. Artinya, beberapa pekerjaan yang biasanya di- kerjakan oleh manusia dapat digantikan dengan teknologi, salah satunya AI ini. Mengapa demikian? Teknologi melalui AI ini memungkinkan sistem yang dibuat oleh manusia ini mampu untuk berpikir, berperilaku, dan berperan seperti halnya manusia.

Kemampuan Al yang dapat menggantikan berbagai jenis pekerjaan manusia ini menjadi tantangan tersendiri. Banyak bidang telah tergantikan oleh AI ini. Berbagai perusahaan yang telah menggunakan AI menyatakan produktivitasnya meningkat, bahkan dengan AI mereka berhasil melakukan efisiensi biaya dan waktu.

Saat ini tidak sedikit perusahaan yang menggunakan teknologi chatbot. Chatbot telah menggantikan menggantikan peran manusia yang bertugas untuk menjawab pertanyaan seputar kebutuhan mereka. Pelayanan dilakukan dengan cepat, efisien, dan tidak khawatir akan adanya kesalahan karena human error.

Perkembangan lain dari teknologi berbasis model AI adalah avatar digital. Melalui media sosial kita, model avatar digital ini sering muncul, bahkan sebagian dari kita sudah mempraktikkannya. Model Al avatar digital ini akan berkembang terus dengan kecerdasan seperti manusia dan memungkinkan pengembangan tubuh avatar seperti tubuh manusia. Bahkan saat ini, sudah muncul pembaca berita (anchor) yang dilakukan bukan oleh manusia.

Baca Juga: Buah Tin dan Zaitun: Bukti Agung Kekuasaan Ilahi dan Manfaat Sains 

Dengan demikian, AI memang dalam beberapa hal dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan dan tugas yang selama ini dilaksanakan manusia. Namun, ada hal yang perlu dikritisi terkait dengan perkembangan AI. Sistem dalam AI membutuhkan data-data yang sangat besar, bahkan membutuhkan data yang cukup penting, misalnya data-data pribadi kita. Karena itu, data-data kita yang dikumpulkan melalui sistem, misalnya sistem pemerintah, KPU, bank, atau institusi pendidikan harus dipastikan tidak akan disalahgunakan.

Selain itu, seperti halnya manusia, teknologi Al juga sangat mungkin bias kelas, bias rasa atau etnis, bias gender, bias kelompok minoritas atau mayoritas, serta bias geografis. Mengapa demikian? Karena teknologi Al merupakan buatan manusia sehingga sangat memungkinkan juga terdapat bias-bias tersebut. Oleh karena itu, sikap kritis, hati-hati, dan melek digital (literasi) atas perkembangan teknologi harus menjadi salah satu budaya yang melekat pada setiap orang.

Selain masalah di atas, sangat memungkinkan bahwa di dalam kemajuan teknologi melalui AI ini akan terjadi bias informasi ketika data-data tidak 100% akurat. Ada pula persoalan lain yaitu kita dihadapkan pada pertanggungjawaban hukum karena negara belum memiliki kebijakan yang khu- sus untuk merespons berbagai hal jika terjadi sengketa atau konflik berkaitan dengan AI ini.

Semua ini memperlihatkan bahwa Al seperti halnya Dewa Janus yang bersisi dua, yaitu ada baik-buruknya serta ada kurang-lebihnya. Oleh karena itu, sikap kritis tetap penting. Mempelajari Al juga penting agar mampu merespons perkembangan digital yang sedemikian pesat serta mampu beradaptasi. Dengan demikian, kemajuan AI dapat dimanfaatkan untuk kemajuan umat manusia dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. (Tri Hastuti Nur R.)

Related posts
Sains dan Tekno

Ketika Robot Menghitung, Akuntan Menentukan Arah Bisnis

Oleh: Wahyu Dewi Hapsari* Di tengah gelombang transformasi digital yang begitu cepat, muncul wacana bahwa akuntan mungkin akan tergantikan oleh teknologi. Profesi…
Berita

AI, Deepfake, dan Pelanggaran Privasi Menurut Pandangan Tarjih Muhammadiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah — Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan fenomena deepfake menjadi sorotan utama dalam Pengajian Tarjih Muhammadiyah ke-325 yang digelar…
Berita

Tak Hanya Jadi Penikmat, Teknik Informatika UHAMKA Dorong Mahasiswa Kuasai AI

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengubah cara…

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *