Oleh: Annisa Fithria
Pengasuhan anak merupakan salah satu tugas paling krusial dan mendasar dalam keluarga dan secara luas terhadap kehidupan manusia. Kualitas pengasuhan yang diterima seorang anak sangat menentukan bagaimana anak tersebut akan tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, emosional, kognitif, maupun sosial. Secara tradisional, pengasuhan anak sering kali lebih banyak diidentikkan dengan peran ibu dan dianggap sebagai sosok utama yang bertanggung jawab.
Namun, dalam realitas yang lebih kompleks, peran pengasuhan tidak hanya terbatas pada ibu saja. Ayah juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengasuhan anak. Sayangnya, peran ayah dalam pengasuhan sering kali diabaikan. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, termasuk stereotip gender yang menganggap bahwa pengasuhan adalah domain eksklusif ibu, serta tekanan sosial dan budaya yang membentuk persepsi tentang tugas dan tanggung jawab ayah dalam keluarga.
Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan tidak boleh diremehkan. Ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak dapat memberikan dampak positif yang luas, mulai dari dukungan emosional, stimulasi intelektual, hingga pembentukan keterampilan sosial anak. Peran ayah dalam pengasuhan mengacu pada segala bentuk keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari anak, seperti memberikan kasih sayang, dukungan emosional, bimbingan, dan pengajaran.
Ayah yang aktif dalam pengasuhan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perkembangan anak secara holistik, mencakup aspek fisik, emosional, kognitif, dan sosial.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan anak. Ayah yang terlibat cenderung memberikan stimulasi intelektual yang berbeda, membangun keterampilan sosial anak melalui model peran yang positif, dan membantu anak mengembangkan kesejahteraan emosional yang lebih baik.
Dampak Positif Keterlibatan Ayah
Ayah memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan akademik anak dengan memberikan rangsangan intelektual melalui kegiatan seperti membaca bersama, membantu mengerjakan PR, dan bermain permainan edukatif, yang membantu mengembangkan keterampilan kognitif yang kuat.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ayah yang aktif terlibat dalam pendidikan mereka cenderung memiliki prestasi akademik lebih tinggi dan minat yang lebih besar dalam belajar. Interaksi ayah dengan anak sering kali mendorong eksplorasi, pemikiran kritis, dan kreativitas, serta membangun dasar yang kuat untuk pemikiran analitis melalui permainan yang melibatkan strategi dan logika.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga berdampak pada kemampuan komunikasi dan empati anak. Ayah yang aktif mengasuh anak cenderung mengajarkan cara berinteraksi, berbagi, dan bekerja sama dalam tim.
Baca Juga: Self-Love dan Keberanian Menjadi Diri Sendiri
Anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan ayah mereka biasanya lebih mudah bergaul dengan teman sebaya, memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik, dan menunjukkan empati yang tinggi. Sebagai model peran, ayah menunjukkan cara menghadapi tantangan sosial, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain secara positif.
Anak-anak cenderung meniru perilaku ayah mereka, sehingga ayah yang menunjukkan sikap hormat, tanggung jawab, dan kerja keras akan menginspirasi anak untuk mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka. Ayah yang menjadi teladan positif membantu anak mengembangkan karakter kuat dan kemampuan untuk menghadapi tantangan sosial dengan percaya diri.
Tantangan dan Dukungan dalam Keterlibatan Ayah
Salah satu hambatan terbesar yang dihadapi ayah dalam pengasuhan adalah stigma sosial dan budaya yang menganggap pengasuhan anak sebagai tanggung jawab utama ibu, sementara ayah diharapkan menjadi pencari nafkah. Stereotip gender ini membuat ayah yang ingin terlibat dalam pengasuhan sering kali merasa tertekan dan kurang didukung, sehingga kurang percaya diri.
Pentingnya peran seimbang antara ayah dan ibu dalam pengasuhan tidak bisa diabaikan karena ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi dinamika keluarga dan perkembangan anak. Ketika ayah kurang terlibat, beban pengasuhan jatuh sepenuhnya pada ibu, menyebabkan stres dan kelelahan, serta anak-anak kehilangan manfaat dari perspektif dan dukungan ayah. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk membagi tanggung jawab pengasuhan secara seimbang dan aktif antara ayah dan ibu.
Kebijakan dan dukungan masyarakat sangat penting untuk mendukung keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Kebijakan seperti cuti ayah, jam kerja fleksibel, dan lingkungan kerja yang ramah keluarga memungkinkan ayah untuk lebih terlibat tanpa mengorbankan karier mereka.
Program edukasi dan kampanye sosial yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah dapat mengubah persepsi dan norma sosial yang ada. Dukungan dari komunitas melalui kelompok dukungan ayah, kelas parenting, dan kegiatan komunitas membantu ayah merasa lebih percaya diri dan dihargai dalam peran pengasuhan, yang pada akhirnya bermanfaat bagi perkembangan anak.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan membawa dampak positif yang luas terhadap perkembangan anak, termasuk kemampuan mengelola stres, dukungan emosional, kepercayaan diri, dan kesejahteraan emosional. Stimulasi intelektual dari ayah berkontribusi pada peningkatan kemampuan akademik, sementara interaksi mereka membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati anak.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mendorong peran ayah dalam pengasuhan, mengatasi stigma sosial, dan menjaga keseimbangan peran antara ayah dan ibu sehingga generasi mendatang akan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang seimbang dan harmonis.
*Penulis adalah Dosen FEB Universitas Ahmad Dahlan, Qualified Wealth Planner