Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia. Setiap orang membutuhkan tidur yang cukup untuk dapat melakukan kegiatan secara optimal di kemudian hari.
Mengutip penelitian American Pillo, Nugraha dkk. (2017) menyebutkan bahwa tidur mempunyai beberapa dampak positif, seperti memperbaiki sel rusak, meningkatkan daya ingat, mencegah penyakit, meningkatkan energi, dan mencegah stres. Oleh karena itu, setiap manusia harus mendapatkan hasil istirahat yang maksimal agar mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Sementara itu, dalam “Efektivitas Terapi Wudhu Menjelang Tidur terhadap Kualitas Tidur Remaja”, Lestari dan Minan (2018) mengutip penelitian Green menyebutkan ada dua dampak yang akan timbul dari pola tidur yang tidak teratur.
Pertama, orang yang tidur kurang dari lima jam dalam satu malam berisiko terjangkit depresi, stres, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Kedua, untuk perempuan, tidur kurang dari enam jam dalam satu malam dapat meningkatkan potensi terkena kanker payudara sebesar 62% dibanding perempuan yang tidur sebanyak tujuh jam. Kurangnya jam tidur telah terbukti dapat mengakibatkan siklus hormon dan metabolisme menjadi tidak seimbang.
Mengutip dari laman hellosehat.com, ada beberapa efek yang cukup berbahaya dari kurang tidur, di antaranya: pertama, mudah lupa dan fungsi otak kurang optimal. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja dan fungsi otak, termasuk bagian otak yang berkaitan dengan daya ingat. Efeknya dapat membuat seseorang tidak fokus pada suatu hal atau pekerjaan.
Kedua, berat badan melonjak. Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon ghrelin yang dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Ketiga, mudah sakit dan dapat memicu kanker. Kurang tidur dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan berbagai infeksi, baik dari parasit, jamur, virus, dan bakteri. Sistem kekebalan tubuh yang lemah akan membuat perlindungan yang diberikan pada tubuh juga ikut lemah. Hal itu dapat membuat seseorang mudah sakit.
Baca Juga: Kesehatan Spiritual: Penting Tapi Sering Dilupakan
Keempat, meningkatkan risiko penyakit jantung. Kurang tidur dapat menyebabkan pembentukan sitokin inflamasi, yang memainkan peran penting dalam perkembangan jantung dan pembuluh darah di sekitarnya. Sitokin inflamasi dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyerang berbagai organ di tubuh, termasuk pembuluh darah di sekitar jantung. Kelima, rentan mengalami kecelakaan. Bahaya yang ditimbulkan dari kurang tidur juga dapat mengancam keselamatan jiwa, terutama jika sedang mengendarai kendaraan.
Keenam, risiko penyakit mental. Bahaya dari kurang tidur dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit mental, karena kekurangan tidur dapat mempengaruhi suasana hati seseorang menjadi lebih buruk. Risiko penyakit mental yang mungkin meningkat adalah gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar.
Pola tidur dikategorikan sesuai dengan umur. Untuk memenuhi kualitas tidur, anak berusia enam tahun idealnya tidur sebelas jam. Berbeda dengan itu, waktu tidur anak remaja hampir menyamai tidur orang dewasa muda dengan rentang usia (16-30 tahun). Mereka cenderung mempunyai pola tidur yang berbeda dibandingkan usia lainnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi di akhir pubertas. Secara umum kebutuhan tidur pada masa ini berkisar tujuh sampai delapan jam setiap malamnya.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Gangguan dalam kualitas tidur dapat diatasi dengan berbagai cara, di antaranya adalah melalui terapi relaksasi. Relaksasi menjelang tidur yang terbukti memberikan pengaruh dalam peningkatan kualitas tidur adalah teknik relaksasi aroma terapi, terapi musik, terapi back massage, atau mendengarkan bacaan al-Quran.
Upaya meningkatkan kualitas tidur dalam bentuk lain yang dimungkinkan efektif adalah dengan cara berwudhu. Banyak yang telah membuktikan bahwa berwudhu sebelum tidur memiliki manfaat dalam mengatasi masalah gangguan tidur. Berwudhu sebelum tidur juga dianjurkan oleh ajaran Islam. (Rizka*)
*Mahasiswa magang di Suara ‘Aisyiyah
Sumber:
Nugraha et al. 2017. “Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Bagadang Terhadap Pola Hidup Sehat Bagi Remaja”. Jurnal Sketsa. Vol. 4 No. 2.
Lestari dan Minan. 2018. “Efektivitas Terapi Wudhu Menjelang Tidur terhadap Kualitas Tidur Remaja”. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Vol 18. No 2.
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/efek-kurang-tidur/%3famp=1