Jepara, Suara ‘Aisyiyah – Gebyar Baitul Arqam (BA) gabungan tiga Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) sukses digelar. Tiga PCA tersebut adalah PCA Kembang, Keling, dan Donorojo.
Kegiatan berlangsung pada Sabtu-Ahad, (20–21/9/25) di Gedung SMK Muhammadiyah Keling, Jepara, Jawa Tengah.
Sebanyak 75 kader ‘Aisyiyah hadir mengikuti rangkaian ppembinaan ini. Acara dikemas padat, mulai dari penguatan ideologi hingga peningkatan kapasitas kepemimpinan.
Salah satu materi yang menjadi pusat perhatian adalah Kepemimpinan Digital oleh Elok Faiqoh.
Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa di era serba teknologi, kader ‘Aisyiyah harus adaptif. Mampu mengoptimalkan media digital untuk berdakwah, membangun jejaring, sekaligus meningkatkan literasi umat.
Pentingnya ‘Aisyiyah Beradaptasi dengan Digitalisasi
Dalam paparannya, Elok menegaskan pentingnya kader ‘Aisyiyah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital di era modern.
Menurutnya, kepemimpinan hari ini tidak lagi cukup hanya mengandalkan metode konvensional. Melainkan harus memanfaatkan media digital untuk memperluas dakwah, meningkatkan literasi, serta memperkuat jaringan organisasi.
“Pemimpin digital bukan berarti meninggalkan nilai-nilai dasar organisasi, tetapi justru memadukannya dengan strategi baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ungkap Elok.
Baca Juga: Penguatan Qaryah Thayibah Hingga Pendirian RS Premium Jadi Pembahasan Musypimda I PDA Jepara
Para kader mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat. Berbagai pertanyaan pun terlontar dari para peserta. Misalnya seputar tantangan penggunaan media sosial, strategi komunikasi publik, hingga bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kepemimpinan digital.
Lahirkan Pemimpin Perempuan Adaptif
Sebagian peserta juga menanyakan tentang pemanfaatan digital melalui media sosial yang cukup meresahkan dan menjadi perhatian akhir-akhir ini. Mengingat tidak semua yang ada di media sosial tersebut terjamin kebenarannya.
Jika tidak bijak dalam menyikapi, khawatir justru berdampak buruk bagi penggunanya.
Selain materi kepemimpinan digital, Gebyar Baitul Arqam juga menyuguhkan berbagai agenda lain. Di antaranya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader, penguatan ideologi, serta semangat kolaborasi dalam menggerakkan amal usaha ‘Aisyiyah.
Melalui acara ini, harapannya terlahir pemimpin-pemimpin perempuan yang adaptif dan inovatif. Sekaligus juga tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman dan keorganisasian Muhammadiyah ‘Aisyiyah. (Wurry Srie dan Dina)-Nely

