Perempuan pengusaha telah menjadi pionir dalam memimpin perubahan di berbagai sektor ekonomi selama era transformasi digital yang semakin meluas. Mereka tidak hanya menggunakan teknologi untuk mengatasi bisnis, tetapi juga untuk membuat solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Berdasarkan laporan UNDP tentang dampak pandemi pada UMKM di Indonesia, bisnis yang dikelola oleh perempuan lebih kuat daripada bisnis yang dikelola oleh laki-laki. Hal ini disebabkan selama pandemi 47% wirausaha perempuan menjalankan penjualannya melalui online. Mereka tidak harus menutup usahanya walaupun mengalami penurunan pendapatan.[1] Perempuan pengusaha telah menciptakan bisnis yang bertahan dan berkembang di tengah dinamika pasar yang terus berubah dengan menggunakan platform digital.
Teknologi telah membuka pintu-pintu baru bagi perempuan untuk mengejar ambisi bisnis mereka dengan cara yang berbeda. Perempuan kini menjadi pemain utama dalam landskap bisnis modern. Perempuan pengusaha juga bisa memberdayakan teknologi guna menghadapi tantangan. Selain itu langkah-langkah seperti apa yang dapat dilakukan untuk mendorong wanita dapat bertahan di dunia bisnis.
Transformasi Digital dan Kesempatan Baru bagi Wanita
Kemajuan teknologi telah mengubah cara pebisnis menjalankan bisnis dan membuka peluang yang signifikan bagi perempuan. E-commerce merupakan salah satu alat yang dapat dilakukan perempuan dalam memulai dan mengelola bisnisnya dari rumah. Platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak merupakan toko online yang sangat mudah digunakan dan dengan biaya awal yang rendah. Sementara media sosial commerce seperti Instagram dan Facebook memudahkan promosi produk dan dapat membangun komunitas pelanggan yang setia.
Tokoh inspiratif seperti Anne Patricia Sutanto. Beliau memimpim PT Pan Brothers Tbk, sebuah perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa wanita bisa sukses juga di sektor-sektor yang tradisionalnya didominasi oleh pria. Selain itu, Dian Pelangi seorang desainer mode yang dikenal dengan koleksi busana muslimahnya yang inovatif dan berwarna-warni. Dian Pelangi Fashion telah meraih popularitas tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara lain, termasuk di pasar mode internasional.
Teknologi telah memudahkan orang untuk menjadi pemilik bisnis, dengan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan aplikasi bisnis. Hal ini memungkinkan orang untuk mencapai pasar yang lebih luas tanpa berinvestasi dalam sumber daya fisik. Teknologi juga menawarkan fleksibilitas bagi individu untuk menyeimbangkan peran mereka dalam komunitas dan karir mereka, memungkinkan mereka untuk mencapai kesuksesan lebih efektif.
Pendidikan dan Pelatihan Teknologi sebagai Kunci Kesuksesan Bisnis
Salah satu faktor kunci dalam pemberdayaan wanita pengusaha di era teknologi yakni akses ke pendidikan dan pelatihan yang relevan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, terdapat inisiatif dan program yang dirancang untuk mendukung perempuan dalam mengembangkan keterampilan teknologi dan bisnis mereka.
Program pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari dasar-dasar penggunaan komputer dan internet hingga keterampilan khusus seperti digital marketing, analisis data, dan pengembangan aplikasi. Melalui pelatihan ini, perempuan dapat memperoleh pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berkompetisi dan sukses di pasar yang semakin luas.
Ada banyak pelatihan yang ditawarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan keterampilan digital marketing bagi para perempuan pengusaha di Indonesia. Namun, akses terhadap infrastruktur juga menjadi hambatan mereka. Selain itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelatihan keterampilan masih sangat kurang.
Padahal pelatihan ini memiliki potensi besar untuk membantu keberlangsungan dan pertumbungan bisnis mereka. Oleh karena itu, penting bagi para perempuan pengusaha untuk memiliki kesadaran akan manfaat dari pelatihan teknologi dan mendorong implementasinya dalam usaha-usaha lokal.
Baca Juga: Inovasi Pembelajaran dengan Teknologi Augmented Reality
Pemerintah dan sektor swasta harus membantu mengatasi ketidakmerataan akses dan menyediakan koneksi internet yang stabil dan terjangkau di seluruh wilayah. Program seperti akses publik Wi-Fi atau hibah dapat membantu. Kampanye advokasi harus digunakan untuk memberikan informasi dan motivasi untuk program pelatihan.
Peran Komunitas dan Jaringan dalam Mendorong Pertumbungan Bisnis
Jaringan dan komunitas memainkan peran penting dalam kesuksesan pengusaha. Bagi perempuan, memiliki akses ke komunitas yang mendukung dan jaringan profesional dapat menjadi pembeda antara kegagalan dan kesuksesan. Komunitas bisnis wanita, baik secara online maupun offline, menyediakan platform bagi para pengusaha perempuan untuk berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mendapatkan dukungan moral serta profesional.
Kolaborasi dengan organisasi lokal dan LSM dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau perempuan yang membutuhkan dukungan. Organisasi-organisasi ini lebih memahami kebutuhan lokal dan dapat memberikan pelatihan serta dukungan yang lebih tepat sasaran.
Salah satunya adalah program dari PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (UN Women) dan Ant-Foundation. Organisasi ini meluncurkan “Together Digital” sebuah program regional lima tahun yang bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan UMKM yang dipimpin oleh perempuan.[2]
Langkah terakhir yakni dengan menjalankan program mentorship yang menghubungkan perempuan pengusaha yang sudah sukses dengan mereka yang baru mulai. Mereka dapat memberikan bimbingan dalam keterampilan teknologi, manajemen bisnis, hingga akses ke jaringan dan sumber daya. Dengan demikian, perempuan tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga kepercayaan diri untuk mengatasi tantangan dan berinovasi.
Negara harus membuat undang-undang untuk mendorong gender inclusion dalam digital economy dan meningkatkan kesadaran bahwa wanita entrepreneurs masih menghadapi tantangan saat menggunakan teknologi untuk menjalankan bisnis mereka, meskipun telah terjadi banyak kemajuan.
Melihat ke depan, masa depan perempuan pengusaha di era teknologi tampak cerah. Kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak wanita yang berhasil dalam bisnis teknologi, membawa inovasi dan perspektif baru yang akan mengubah wajah industri. Perempuan pengusaha tidak hanya menjadi pemain dalam ekonomi digital, tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
Jadi, era teknologi telah membuka peluang tak terbatas bagi perempuan pengusaha. Perempuan pengusaha dapat mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan dalam bisnis mereka dengan memanfaatkan pendidikan, jaringan, dan dukungan yang tersedia. Kita harus terus mendorong kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan. Sehingga kita akan melihat semakin banyak perempuan yang bangkit sebagai pemimpin dalam dunia bisnis dan teknologi.
***
Leonita Siwiyanti, Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan juga sebagai sekretaris program Studi Manajemen Retail Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Saat ini sedang melanjutkan studinya di Program Doktoral Ilmu Manajemen FPEB – Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Telah menerbitkan 50 buku dari berbagai penerbit berupa buku antologi, buku ajar, referensi dan lainnya. Masih terus belajar menulis pada komunitas menulis Trenlis. Penulis dapat dihubungi melalui email leony23amr@ummi.ac.id, Facebook Leonita Siwiyanti dan Instagram @leonitasiwiyanti.
[1] Anjani, Noor Halimah, Potensi dan Tantangan Wirausaha Peremppuan dalam Perekonomian IndonesiaI, CIPS, https://www.cips-indonesia.org/post/opini-potensi-dan-tantangan-wirausaha-perempuan-dalam-perekonomian-indonesia?lang=id, (diakses: 18 Mei 2024)
[2] Kumparan woman, Ilmu Wirausaha Digital Berperspektif Gender Bikin 3 Perempuan Ini Pede Berbisnis, kumparan.com, https://kumparan.com/kumparanwoman/ilmu-wirausaha-digital-berperspektif-gender-bikin-3-perempuan-ini-pede-berbisnis-21HbHyND2Vy/full, (diakses: 20 Mei 2024).