Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyumas mendapat kehormatan menjadi salah satu dari lima daerah terpilih yang ditunjuk oleh Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah untuk melaksanakan Pilot Project Daycare Lansia ‘Aisyiyah (DCLA).
Lima daerah tersebut adalah Banda Aceh, Nganjuk, Banyumas, Tegal, dan Bantul.
Sebagai tindak lanjut program, MKS PP ‘Aisyiyah menyelenggarakan Workshop Manajemen Pengelolaan DCLA yang dipusatkan di Kabupaten Banyumas pada Sabtu (20/9/25).
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari dua daerah, yaitu Banyumas dan Tegal, sebagai daerah percontohan program DCLA.
Rasiwen, Koordinator MKS PDA Banyumas, yang hadir mewakili Ketua PDA Banyumas dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal, sehingga ilmu dan manfaat yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam pengelolaan DCLA di daerah masing-masing.
Selanjutnya, Ro’fah, Ketua MKS PP ‘Aisyiyah menekankan pentingnya pengelolaan DCLA yang berbasis keluarga dan masyarakat.
“Daycare Lansia bukan sekadar panti, tetapi layanan yang mendampingi lansia secara menyeluruh, mencakup kesejahteraan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual. Harapannya, program ini tidak berhenti sebagai pilot project, namun berkembang menjadi model inspirasi layanan lansia nasional,” ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Materi Kebijakan dan Program Daerah Terkait Lansia disampaikan oleh Wahyudi Joko Siswoyo, Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan, dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Banyumas.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Lansia
Materi selanjutnya tentang Uraian Tugas Pengurus dan Pengelola DCLA oleh Dhesi Ari Astuti dari MKS PP ‘Aisyiyah, kemudian Program Layanan, Kurikulum, dan Identifikasi Peserta DCLA oleh Ro’fah.
Materi berikutnya mengenai Strategi Penggalangan Dana untuk Kegiatan DCLA disampaikan oleh Cuciarti dari MKS Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah dan ditutup dengan pembahasan Sistem Monitoring, Evaluasi, dan Rencana Tindak Lanjut yang kembali dipandu oleh Ro’fah.
Materi yang disampaikan membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh mengenai tata kelola DCLA, mulai dari penyusunan program layanan, strategi penggalangan dana, hingga sistem evaluasi program.
DCLA akan memberikan layanan berbasis empat komponen utama, yaitu agama, kesehatan, sosial, dan keterampilan. Pelaksanaan layanan dilakukan minimal dua kali dalam seminggu selama empat jam dengan tujuan memberikan pendampingan komprehensif kepada para lansia.
Di akhir acara, Zakiyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Semoga kegiatan ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua dan dapat terus berlanjut demi kesejahteraan lansia di Indonesia,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, dengan harapan program DCLA dapat terus berkembang dan menjadi model pelayanan lansia berbasis keluarga dan masyarakat yang unggul. (Rhani)-sa

