Gaya HidupKesehatan

Bayang Mengerikan Kanker Payudara, Kenali Gejalanya

kanker payudara
kanker payudara

kanker payudara

Kanker payudara merupakan salah satu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker jenis ini tumbuh apabila terdapat pertumbuhan sel-sel secara abnormal. Sel-sel yang tumbuh abnormal dapat membelah diri lebih cepat dibandingkan dengan sel normal, yang kemudian membentuk benjolan di sekitar daerah payudara.

Pada stadium yang lebih tinggi, kanker ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke berbagai organ tubuh lain. Untuk mencegah berbagai kemungkinan buruk bagi penderita kanker payudara, penting untuk mengetahui gejala awal dari penyakit ini.

Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat diketahui secara mudah, seperti munculnya benjolan atau pengerasan pada payudara, keluarnya darah dari puting, nyeri dan pembekakan, perubahan pada kulit payudara (terlihat cekung), perubahan ukuran atau bentuk payudara, dan benjolan atau pembekakan pada ketiak.

Baca Juga: Kenali Kanker Serviks Sedari Dini

Mengutip penelitian M. Pulungan (2020), salah satu jenis kanker yang banyak diderita perempuan ialah kanker payudara. Pada tahun 2012 diketahui kanker payudara merupakan penyakit dengan proporsi tertinggi (43,3%) dengan insidensi 40 per-100.000 perempuan, kemudian tingkat presentase kematian sebesar 12,9%.

Di Indonesia sendiri ditemukan lebih dari 80% kasus stadium lanjut, sehingga upaya pengobatan sulit dilakukan. Berdasarkan Pathological Based Registration, kanker payudara menempati urutan pertama dengan presentase frekuensi sebesar 18,6%. Penyakit ini juga dapat diderita pria dengan presentase frekuensi sebesar 1%.

Dalam “Karakteristik Penyebab Kanker Payudara”, N. Sari mengemukakan bahwa belum dapat dipastikan penyebab utama dari kanker jenis ini. Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan perempuan menderita kanker payudara. Risiko tersebut di antaranya usia menarche (haid pertama dari uterus berupa awal fungsi menstruasi dan tanda awal pubertas pada remaja putri), usia kehamilan pertama, aktivitas fisik, riwayat merokok, dan pola makan.

Temuan dalam penelitian tersebut sejalan dengan penjelasan yang dikemukakan dalam web halodoc.com. Di sana dijelaskan mengenai faktor risiko pemicu kanker payudara. Namun terdapat penambahan risiko, seperti riwayat kanker payudara yang awalnya pernah diderita anggota keluarga dan riwayat yang dialami sendiri pada salah satu payudara.

Pengobatan kanker payudara tergantung berbagai hal, seperti jenis, tingkatan stadium, ukuran masa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Penanganan kanker payudara dilakukan setelah dokter menentukan terapi sesuai keadaan penderita. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan, di antaranya:

Pertama, pembedahan melalui pengangkatan kanker atau benjolan, pengangkatan seluruh payudara, pengangkatatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe, dan pengangkatan beberapa kelenjar limfe.

Kedua, kemoterapi dilakukan dengan obat-obatan tertentu, yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker.

Ketiga, radioterapi dengan menggunakan energi sinar X dan proton. Seperti halnya kemoterapi, radioterapi juga bertujuan membunuh sel-sel kanker.

Keempat, terapi penghambat hormon. Hal ini dilakukan apabila diketahui sel-sel kanker sensitif terhadap hormon estrogen (hormon perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita dan proses reproduksi) atau progesteron (hormon peningkat seksualitas perempuan).

Baca Juga: Ciptakan Kesehatan Jasmani dengan Merutinkan Olahraga

Penanggulangan kanker payudara yang pertama ialah pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah risiko kanker dan melakukan deteksi dini pada kanker payudara membuat banyak kasus kanker payudara baru ditemukan saat kanker berada pada stadium akhir, sehingga sulit untuk ditanggulangi.

Edukasi kepada masyarakat seharusnya mulai dilakukan, misalnya dengan mengundang beberapa pakar dan tim kesehatan untuk menjelaskan tentang kanker payudara, tanda-tandanya, dan apa risikonya. Sehingga nantinya masyarakat dapat mengetahui tindakan yang akan dilakukan apabila mereka ataupun orang terdekat menderita kanker jenis ini. (Cheny*)

*Mahasiswa magang di Suara ‘Aisyiyah

 

Sumber:

Pulungan, R. M., & HARDY, F. R. (2020). “Edukasi “SADARI”(Periksa Payudara Sendiri) untuk Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Cipayung Kota Depok”. Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2 (1).

Sari, N. (2021). “Karakteristik Penyebab Kanker Payudara”. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 16 (1).

https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-payudara

Related posts
Kalam

Gaya Hidup Halal

Oleh: Lailatis Syarifah* Kenikmatan dunia amatlah membuai pandangan sehingga siapapun bisa tergoda dan menjadi kalap mata, meraup kemewahan, dan gelimang harta tanpa…
Berita

FKIK Unismuh-IAPI Gelar Penyuluhan Deteksi Kanker Payudara di Ponpes Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah

Makassar, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka bulan Peduli Kanker Payudara se-dunia yang diperingati setiap bulan Oktober, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)…
PerempuanWawasan

Kanker Serviks: Terbanyak Mengincar, Termudah Dihindar

Oleh: Ulfia Safitri “Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Pernyataan tersebut bukan sekadar slogan, namun lebih sebagai cita-cita mensinergikan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *