Oleh: Tito Yuwono*
Ibadah Ramadan, perlu perencanaan
Agar kesempatan tak terabaikan
Berbagai ibadah tak terlupakan
Banyak fadhilah didapatkan
Setiap kesempatan, membaca Quran
Dengan makna dan kandungan
Hati menjadi terang
Dimudahkan dalam menyusuri jalan
Shalat wajib di awal waktu
Diusahakan berjamaah selalu
Sunnah rawatib, penyempurna shalat fardhu
Banyak keutamaan, jangan biarkan berlalu
Ibadah sosial tak terabaikan
Yang berkekurangan, kita perhatikan
Untuk meringankan beban
Dan berbagi kegembiraan
***
Alhamdulillah, tiga artikel berkaitan dengan bekal puasa Ramadan telah kami sampaikan. Bekal pertama, dibincangkan spesial ibadah puasa diantara ibadah-ibadah lain, tingakatan-tingkatan orang berpuasa, dan juga berlatih untuk bersikap jujur baik perkataan maupun perbuatan. Kemudian artikel kedua telah disampaikan fadhilah-fadhilah ibadah-ibadah dalam bulan Ramadan yang akan semakin memotivasi kita untuk semangat menggapai fadhilah-fadhilah tersebut. Tentu dengan bermujahadah/bersungguh-sungguh mengamalkan amalan ibadah dalam bulan suci Ramadan. Dan yang ketiga adalah adab berbuka dan adab makan sahur, dua amalan Sunnah yang jika kita lakukan dengan baik akan memberikan nilai kualitas ibadah puasa kita. Namun sebaliknya, jika berlebihan dan tidak abai terhadap adab dan amalan Sunnah lain dipersekitaran bukan dan sahur akan mendegradasi puasa kita.
Baca Juga: Bekal Persiapan Puasa Ramadan (Bagian 3)
Pada artikel kali ini, akan disampaikan berkaitan dengan perencanaan-perencanaan dan target dalam bulan Ramadan. Untuk urusan apapun, jika direncanakan dengan baik maka insyaa Allah proses dan hasilnya akan lebih baik juga. Termasuk dalam persiapan-persiapan ibadah dalam Bulan Ramadan, jika kita persiapkan dengan baik insyaa Allah pelaksanaannya akan lebih optimal. Tanpa perencanaan dan target, biasanya akan banyak hal-hal yang terlupakan dan semangat ibadah akan biasa-biasa saja. Dengan perencanaan dan target, insyaa Allah akan lebih tertib dan lebih semangat dalam memanfaatkan momentum Bulan Puasa. Ada yang bisa kita rencanakan dan kita targetkan dalam beribadah di Bulan Ramadan. Diantaranya adalah:
1. Membaca dan menambah hafalan Al-quran beserta maknanya
Bulan Ramadan dinamakan juga dengan bulan Al-Quran. Bulan diturunkannya Al-Quran, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ
Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Maka di Bulan Al-Quran ini kita niatkan untuk membaca Al-Quran lebih daripada biasanya. Dan juga kita gunakan untuk menambah hafalan Al-Quran sedikit demi sedikit. Misalnya yang biasanya membaca Alquran 3 lembar perhari, dalam Ramadan ini ditambah targetnya menjadi 1 juz perhari. Yang biasanya 1 juz perhari, bisa ditambah menjadi 2 atau 3 juz perhari, sehingga 1 bulan khatam 2 kali atau 3 kali. Selain target membaca, juga direncakan kapan membaca quran akan dilaksanakan, misalnya setelah maghrib, setelah shalat tarawih, sebelum makan sahur dan setelah shalat subuh. Begitu juga dengan tambahan hafalan, bisa kita rencanakan menambah hafalan sedikit demi sedikit, sehingga kita tidak terlampau kesusahan dalam melaksanakannya. Hendaknya dalam membuat target tidak over yang akan berdampak kepada kesusahan dan putus asa serta futur.
2. Meningkatkan kualitas amalan-amalan wajib dan Sunnah
Meningkatkan kualitas amalan-amalan wajib dan sunnah. Misalnya adalah shalat fardhu, pada bulan tarbiyah ini bertekad untuk melaksanakan diawal waktu dan berjamaah di masjid, terutama untuk laki-laki. Kemudian shalat sunnah juga kita tambah kualitas dan kuantitasnya. Jika kita biasanya melaksanakan shalat rawatib ba’da maghrib, ba’da isyaa, dan sebelum subuh. Maka Bulan Ramadan kita tambah, misalnya sebelum dan setelah dzuhur. Sehingga kita mendapatkan keutamaannya, yaitu dibangunkan rumah di surga oleh Allah swt. Sebagaimana hadis yan diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya ” Barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga” (HR. Imam Muslim). Tentu dengan mentarget diri, kita bisa mengatur waktu untuk mencapai target tersebut. Misalkan datang ke Masjid lebih awal agar bisa melaksanakan shalat tahiyatul masjid dan shalat sunah yang berkaitan. Selain itu, kita rencanakan dan kita niatkan ikut shalat tarawih di masjid. Kita usahakan selama tidak ada uzur. Fadhilah shalat tarawih berjamaah bersama imam bagaikan shalat semalam penuh, serta diampuninya dosa masa lalu.
3. Program sosial
Program membantu sesame juga perlu direncanakan baik pribadi maupun kelompok. Untuk pribadi direncanakan target yang akan dikeluarkan untuk keperluan sosial. Zakat dan Infaq bisa disalurkan ke lembaga yang menyalurkan seperti lazismu ataupun ke masjid-masjid. Sementara itu program sosial untuk kelompok, kita rencanakan secara berjamaah untuk membuat program-program membantu anggota masyarakat yang berkekurangan. Misalkan sembako ramadan, parcel ramadan dan lainnya.
Demikian tulisan ringan berkaitan dengan adab buka dan adab sahur. Insyaa Allah dengan memperhatikan adab-adab ini puasa kita akan lebih berkualitas.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.
*Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta