Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – Agustus 2024 lalu, Tim 22 KKN Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (KKNMAs) menggelar program pengajaran di SD Negeri Mancasan 02, Desa Mancasan, sebagai bagian dari program Pengabdian pada Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) yang terintegrasi dengan KKNMAs.
Program ini dipimpin oleh Fitri Puji Rahmawati, Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama tim dosen lain yang mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerisasi siswa kelas 4 dengan pendekatan kreatif dan interaktif.
Kegiatan berlangsung setiap Selasa selama tiga pertemuan. Pada pertemuan pertama, siswa mengikuti pre-test untuk mengukur kemampuan awal mereka.
Materi yang diberikan berfokus pada pengenalan bilangan dan cara menghitung pecahan. Pembelajaran dirancang menggunakan bahan ajar menarik yang memikat perhatian siswa dan mempermudah pemahaman.
Di pertemuan kedua, siswa diajarkan konsep perkalian menggunakan media ajar berupa “Tabel Perkalian.”
Baca Juga: Krisis Literasi dan Numerasi di Indonesia, Kenapa Kita Harus Peduli?
Hasil pre-test menunjukkan bahwa siswa memiliki pemahaman dasar yang baik, sehingga pembelajaran dilanjutkan dengan pendalaman tentang cara menghitung pecahan dalam perkalian.
Pertemuan terakhir mencakup post-test untuk mengevaluasi hasil pembelajaran. Selain itu, diadakan permainan interaktif menggunakan media flashcard matematika untuk mengulas materi sebelumnya dengan cara yang menyenangkan. Program ini mendapat apresiasi positif dari pihak sekolah.
Salah satu guru SDN Mancasan 02 menyatakan, “Program seperti ini sangat bermanfaat untuk menambah pemahaman siswa, terutama dalam numerisasi.”
Tim KKNMAs berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan literasi numerik siswa di Indonesia, dimulai dari Desa Mancasan.
Dengan dukungan dosen PGSD UMS dan program hibah yang terstruktur, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam pendidikan dasar, membantu siswa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, serta mendorong terciptanya masyarakat yang lebih kompeten dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya secara efektif. (Aisyara Zalzabila)-sa