Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pertemuan antara Muhammadiyah dan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia tak hanya membahas kerja sama pendidikan dan ekonomi. Isu kemerdekaan Palestina turut menjadi agenda penting dalam diskusi yang digelar di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (08/11) tersebut.
Delegasi yang dipimpin oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin ini mengungkapkan komitmen untuk terus mendukung perjuangan Palestina di tengah tantangan politik internasional.
Dato’ Hasrin menyatakan bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina adalah harapan besar yang terus diperjuangkan oleh pemerintah Malaysia, termasuk melalui upaya diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita terus berjuang soal isu Palestina, meski banyak hambatan akibat politik antarbangsa. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah memberikan bantuan kemanusiaan dan kesehatan. Saya juga senang karena waktu pelantikan Prabowo antara pesanannya ialah kemerdekaan palestina jadi misi utama kita semua,” ungkap Hasrin.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menambahkan bahwa gerakan pro-Palestina di kalangan masyarakat dunia terus tumbuh. Menurutnya, hal ini bisa mengubah dinamika politik di Timur Tengah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa solidaritas internasional harus tetap dijaga dengan menghindari gerakan ekstrem yang dapat merusak citra perjuangan Palestina.
“Umat Islam harus tetap menjaga simpatik dunia internasional. Jika muncul gerakan ‘keras’, ini bisa merusak solidaritas global untuk Palestina. Nila setitik bisa merusak susu sebelanga,” tegas Haedar.
Baca Juga: Berempati kepada Pengungsi Palestina
Hasrin juga menyoroti peran pemuda dan media internasional yang semakin mendukung perjuangan Palestina. “Masyarakat dunia, terutama generasi muda, kini lebih sadar akan isu Palestina. Kita bisa lihat ini di Spanyol. Media mainstream pun mulai membuka mata, sehingga Israel tak bisa lagi menipu,” ucapnya.
Hasrin menambahkan bahwa upaya boikot produk yang mendukung Israel menjadi langkah strategis yang efektif. Konsumen di Indonesia dan Malaysia sangat besar. Dengan keberanian untuk memboikot produk tertentu, umat Islam bisa memberikan tekanan.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Haedar dan Hasrin sepakat untuk meningkatkan konektivitas dengan dunia Islam demi memperkuat dukungan terhadap Palestina di kancah internasional. Dukungan dari pemimpin politik seperti Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto dinilai dapat memperkuat solidaritas ini.
Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar juga menekankan pentingnya peran masyarakat Muslim untuk memperbanyak kerja sama dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dari kedua pihak, termasuk Mohamad Shamsuri Ghazali (Atase Agama), Hasnul Faizal (Pengarah Education Malaysia Indonesia), dan Bambang Setiaji dari Muhammadiyah.
Diskusi tersebut menegaskan tekad bersama untuk mendukung Palestina dengan pendekatan diplomatik, kemanusiaan, dan ekonomi yang berkesinambungan.