Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Peduli kesehatan seksual dan reproduksi remaja, Program Inklusi ‘Aisyiyah bersinergi dengan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) meluncurkan program Like-R, Jumat (28/7) secara hybrid di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dan melalui Zoom Meeting dan Live Youtube.
Program Like-R merupakan program edukasi dan penyediaan layanan kesehatan seksual dan reproduksi serta penurunan stunting bagi kelompok remaja termasuk kelompok remaja rentan.
Ketua Umum PP IPM, Nashir Efendi dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu wadah untuk mengimplementasikan pengetahuan tentang kesehatan biologis yang telah disampaikan di sekolah pada kehidupan sehari-hari. Karena Nashir melihat masih kurangnya pengimplementasian tersebut pada remaja.
Harapan Nashir, dengan adanya program yang mengusung jargon “Our Health, Our Right: Be the Change” ini, dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan oleh pemerintah. Salah satunya adalah masalah pengurangan kasus kekerasan seksual dan literasi terkait kesehatan reproduksi remaja.
Baca Juga: PP IPM Luncurkan Platform PCI: Platform Edukasi dan Pelaporan Kasus Kekerasan Seksual
Unik Rasyidah selaku Direktur Madrasah Mu’allimaat sangat mengapresiasi peluncuran program ini. Ia berkomitmen, Madrasah Mu’allimaat akan siap membantu dan turut berperan aktif dalam program ini. Unik juga berharap launching program ini dapat membantu memberikan yang terbaik untuk generasi muda penerus bangsa.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Tri Hastuti menyampaikan bahwa segala kemajuan dimulai dari generasi muda atau remaja. “ketika ingin memutuskan rantai kemiskinan, kita mulai dari remaja,” ucapnya mencontohkan. Oleh karenanya, Tri juga sangat mengapresiasi dengan adanya program ini. Ia berharap program ini akan membantu pemenuhan hak reproduksi remaja. Dengan adanya pemahaman yang baik pada remaja, maka ia akan menjadi anak yang sehat dan tidak akan melakukan kekerasan, bullying, perkawinan anak, dan sebagainya. Sehingga generasi Indonesia Emas 2045 akan tercapai dengan baik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif dengan narasumber dari Komnas Perempuan Theresia Iswarini, dan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Noer Aziza. (sa)