Sosial Budaya

Buah Merdeka Belajar, Talenta Mode Vokasi Unjuk Karya di JMFW

Jakarta Muslim Fashion Week
  • Konten ini merupakan bagian dari kerja sama antara Suara 'Aisyiyah dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia yang bertujuan menunjukkan potensi pendidikan vokasi dalam industri fesyen, sebagai buah dari kebijakan merdeka belajar

Sebanyak 72 koleksi busana karya talenta-talenta mode dari satuan pendidikan vokasi tampil memukau di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, Sabtu (21/10). Penampilan talenta mode insan vokasi ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar untuk berkiprah dan memajukan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Pada perhelatan tahun kedua ini, panggung JMFW menjadi pembuktian bagi insan vokasi dalam menunjukkan kiprahnya sebagai bagian dari perjalanan industri busana muslim. Hal ini juga yang makin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya sebelum parade dimulai mengatakan bahwa kehadiran JMFW secara berkelanjutan menjadi ujung tombak untuk mencapai misi Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia.

“Saya yakin upaya ini akan segera terwujud dan akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan industri fesyen tanah air,” ujar Mendikbudristek Nadiem di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Pada kesempatan tersebut, Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memberikan panggung kepada satuan pendidikan vokasi untuk belajar berkarya dan berani tampil di depan khalayak luas.

“Kita semua akan melihat karya-karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi mampu bersaing dengan desainer papan atas Indonesia dan siap merambah pasar global,” kata Nadiem menambahkan. Tak lupa, Mendikbudristek juga berharap dari panggung JMFW ini akan semakin banyak industri yang mendukung SMK dengan menjadi mitra.

Sekitar satu jam, karya busana rancangan para siswa dan mahasiswa dari 12 satuan pendidikan vokasi ditampilkan di hadapan publik oleh para model di runway JMFW 2024. Busana-busana tersebut didesain dan dibuat oleh mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Tata Busana.

Perguruan tinggi yang terlibat di antaranya adalah ISI Yogyakarta, ISBI Bandung, AKS Ibu Kartini Semarang, Universitas Kristen Maranatha, dan ISWI Fashion Academy. Sementara itu, SMK yang terlibat antara lain adalah SMK Syubbanul Wathon, SMKN 1 Batu, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, dan SMKN 3 Magelang.

Setiap satuan pendidikan vokasi menampilkan enam rancangan busana dengan tema yang beragam. Contohnya adalah koleksi d’JeLiPat dari SMKN 3 Magelang yang menampilkan enam tampilan busana bertema “Getuk”. Tema ini terinspirasi dari getuk tiga warga yang tak lain merupakan makanan khas dari Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Permendikbudristek PPKSP Hadirkan Rasa Aman dari Kekerasan di Sekolah

Sebagai penutup pagelaran, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut tampil di atas catwalk. Keduanya tampil segar mengenakan busana rancangan siswa SMK.

Usai parade, Dirjen Kiki mengaku bangga dengan hasil karya para siswa dan mahasiswa vokasi. Menurutnya, panggung JMFW 2024 menunjukan bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar dalam mendorong kemajuan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.

“Tujuan kita adalah memberikan pengalaman berharga kepada para siswa sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak SMK, anak-anak vokasi itu bisa menghasilkan karya-karya yang diakui industri, dunia fesyen,” kata Dirjen Kiki.

Lebih lanjut, Dirjen Kiki mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri busana muslim yang sedang berkembang di Indonesia. Menurut dia, dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi tahun lalu, beberapa produk busana SMK sudah masuk ke katalog komersial dan mendapatkan buyer.

“Tidak hanya buyer, tapi beberapa desainer terkemuka juga memberikan kesempatan magang atau bahkan bekerja di tempat mereka dan itu jalan yang sangat kita harapkan, ketika industri, dunia kerja bermitra dengan sekolah-sekolah kami,” ujar Dirjen Kiki.

Ia menambahkan bahwa produk-produk yang ditampilkan para siswa dan mahasiswa vokasi setara dengan kualitas global. “Akan tetapi, jangan salah menilai. Apa yang dipamerkan itu bukan sekadar produk, melainkan bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar. Produk-produk kelas dunia itu menunjukkan bagaimana siswa dan mahasiswa vokasi telah merasakan betul kemerdekaan dalam pembelajaran. Mereka bisa mengeksplorasi bakat dan mewujudkan imajinasi mereka melalui karya nyata,” ujar Dirjen Kiki menambahkan.

Sementara itu, usai tampil dan menerima karangan bunga beserta ucapan selamat, Noor Afiana Ratnaningtias, siswa SMK Syubbanul Wathon, Magelang mengaku sangat lega bisa menampilkan karya busananya di panggung JMFW 2024. Siswa kelas 12 Jurusan Tata Busana tersebut mengaku bangga, terlebih salah satu baju rancangan Noor dikenakan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti. “Saya merancangnya sekitar dua bulan dan harus kejar-kejaran dengan waktu karena sempat ada beberapa revisi yang harus dilakukan,” kata Noor Afiana.

Perasaan kagum dan bangga rupanya tidak hanya dirasakan oleh para siswa. Sejumlah pengunjung parade busana juga mengaku tidak menyangka jika peragaan busana yang ditontonnya merupakan karya siswa SMK.

“Bahkan, saya sendiri tidak tahu kalau ada SMK Kedungpring atau SMK Kasreman, tetapi karya-karya mereka ternyata luar biasa,” kata Ariana Wijayanti, salah satu pengunjung pagelaran busana.

Related posts
Pendidikan

ADEM & ADik: Buka Akses Pendidikan yang Berkualitas untuk Masa Depan Papua dan 3T

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengelola Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang memiliki peran penting…
Pendidikan

Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru: Fondasi Esensial Merdeka Belajar

Dalam sistem pendidikan Indonesia, guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Selain mengajar, guru juga berfungsi sebagai pembimbing dan…
Berita

Mendikbudristek Hadiri Mataf Mahasiswa Baru Unisa Yogyakarta, Ini Pesannya

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Di hadapan mahasiswa baru Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *