Kalam

Bulan Ramadan sebagai Syahrul Tarbiyah

Oleh: Tito Yuwono*

Ramadan, syahrul tarbiyah

Pendidikan dalam akidah

Baik rububiyah maupun uluhiyah

Beribadah hanya Lillah

 

Ramadan, syahrul tarbiyah

Pendidikan dalam ibadah

Baik fardu maupun sunnah

Dilakukan dengan istiqamah

 

Ramadan, syahrul tarbiyah

Pendidikan dalam akhlaqul karimah

Sifat sabar dan qanaah

Jujur dan tidak mudah marah

***

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt. atas segala kenikmatan yang diberikan kepada kita semuanya. Diantara kenikmatan tersebut Allah swt. mempertemukan kita pada Bulan Ramadan, sebuah bulan yang penuh keutamaan dan fadhilah. Pada bulan ini syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, di dalamnya ada sebuah malam yang keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Di dalamnya ada berbagai ibadah baik wajib maupun sunnah. Semoga kita adalah bagian yang mendapatkan  fadhilah-fadilah ini. Dan semoga kita bukan termasuk yang Nabi Muhammad saw. sabdakan:

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: ”Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka berarti dia telah terhalang dari kebaikan” (HR Imam Annasai)

Bulan Ramadan adalah syahrul tarbiyah, yakni bulan pendidikan. Dalam bulan ini, kita umat Islam dididik dan dibiasakan banyak hal kebaikan. Tujuan pendidikan dalam puasa ini adalah untuk kebaikan hamba, agar menjadi hamba yang bertakwa. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Albaqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Sudah barang tentu takwa yang diharapkan adalah takwa yang sebenar-benar takwa sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Q.S Ali Imran ayat 102:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Takwa dengan sebenar-benar takwa mentaati perintah Allah Swt. dan meninggalkan larangan dengan setulus-tulusnya. Takwa dalam keadaan sendiri maupun bersama orang banyak. Takwa dimanapun dan kapanpun.

Rasulullah saw. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan ikutilah perbuatan kejelekan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Imam Tirmidzi)

Baca Juga: Bekal Persiapan Puasa Ramadan (Bagian 5)

Untuk menjadi insan yang bertakwa yang sebenar-benarnya ini, dengan kasih sayang Allah Swt., Allah Swt., memberikan berikan petunjuk dan syariat-Nya. Salah satu dari tarbiyah Allah Swt. adalah melalui ibadah dalam bulan puasa. Maka satu bulan ini, kita para hambanya ditarbiyah oleh Allah Swt. melalui pembiasaan-pembiasaan dalam amalan ketaatan. Diantara nilai-nilai tarbiyah dalam Bulan Ramadan adalah:

  1. Tarbiyah dalam aqidah dan mentauhidkan Allah Swt.

Ibadah puasa merupakan ibadah yang Allah perintahkan. Allah Swt. mewajibkan hambanya untuk berpuasa dalam Bulan Ramadan, termasuk bagian tauhid rububiyah. Karena termasuk dari tauhid rububiyah adalah Allah Swt. mengatur dengan hukum dan syariat-Nya. Dari sisi hamba, beribadah puasa karenaa Allah semata adalah bagian dari tauhid uluhiyah, yakni mengesakan Allah Swt. dalam beribadah. Ibadah puasa ini merupakan ibadah yang mempunyai karakter yang tidak bisa dilihat. Hal ini berbeda dengan ibadah-ibadah lain seperti shalat maupun haji, yang bisa dilihat oleh mata.

Maka karena kekhususan ibadah puasa ini, Allah Swt. memuji orang yang berpuasa, sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dalam hadis qudsi:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman,’semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku dan Aku memberi balasan dengannya” (HR Imam Al-Bukhori)

  1. Tarbiyah istiqomah dalam beribadah

Dalam Bulan Ramadan ini, kita dididik untuk istiqamah dalam beribadah, baik yang bersifat wajib maupun sunnah. Sebagai contoh ibadah puasa, kita lakukan terus menurus setiap hari tanpa ada libur, kecuali ada yang uzur. Juga shalat fardhu serta shalat tarawih yang kita lakukan setiap malam secara berjamaah.

Juga, dalam Bulan Ramadan ini, kita rutinkan membaca Al-Quran, baik setelah tarawih, sebelum sahur, maupun setelah subuh. Ini merupakan pembiasaan untuk istiqamah. Karena pada hakikatnya istiqamah adalah ibadah itu dilakukan secara kontinyu. Oleh karenanya hendaknya kita menjaga nilai istiqamah pada  Bulan Ramadan ini. Jangan sampai semangat hanya diawal saja, namun setelah itu tidak bersemangat lagi.

  1. Tarbiyah berakhlaqul karimah

Satu bulan ini kita dididik untuk berakhlaq yang baik. Puasa sejatinya tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga dan juga menahan syahwat tidak berhubungan dengan suami istri, namun puasa juga menahan semua anggota badan ikut berpuasa. Mata ikut berpuasa dari melihat hal-hal yang dilarang. Telinga ikut berpuasa dari mendengar hal-hal yang tidak baik. Lisan juga berpuasa dari perkataan keji dan kotor serta perkataan dusta. Begitupun juga tangan dan kaki ikut perpuasa, dengan menggunakan hanya untuk kebaikan.

Hatipun diarahkan untuk tunduk serta menghilangkan dari penyakit-penyakit yang mengotorinya seperti takabur, riya, hasad, pemarah dan penyakit hati lainnya. Maka dengan puasa yang demikian ini, kita akan terdidik dan dibiasakan berakhlaq yang baik, seperti jujur, sabar, qanaah, tidak mudah marah, tawadhu’, tidak mudah dengki, membantu orang lain dan sebagainya.

  1. Tarbiyah tepat waktu

Juga dalam ibadah-ibadah dalam Bulan Ramadan ini ada nilai pendidikan untuk membiasakan tepat waktu. Ketika buka puasa disunnahkan untuk dikerjakan diawal waktu. Dan ketika sahurpun ada batasan untuk kita tidak boleh makan dan minum lagi yaitu pada terbit fajar. Di samping itu juga, pada Bulan Ramadan ini selalu berusaha untuk mengikuti jamaah shalat fardhu dan juga shalat sunnah tarawih yang kesemuanya sudah terjadwal sesuai waktunya. Maka ketika kita membiasakan diri untuk tepat waktu, insyaa Allah akan menginternalisasikan dalam diri kita.

  1. Tarbiyah untuk menuntut ilmu

Nilai pendidikan lain dalam Bulan Suci Ramadan ini adalah menuntut ilmu. Di hampir setiap masjid, ada kajian singkat menjelang atau setelah shalat tarawih dan juga kajian ba’da subuh.  Setiap hari mengikuti dan mendengarkan ceramah singkat ini bagian dari pendidikan menuntut ilmu. Belum lagi, ada pengajian juga menjelang buka puasa. Maasyaa Allah, sangat luar biasa gerakan menuntut ilmu dalam Bulan Ramadan. Jika kebiasaan berbagi dan menuntut ilmu ini terus dibudayakan, insyaa Allah akan menjadi kekuatan peradaban bagi kaum muslimin, bangsa, dan negara.

Demikian, tulisan ringan berkaitan dengan Bulan Ramadan sebagai syahrul tarbiyah. Semoga Allah Swt. memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk berhasil dalam mengikuti pendidikan di dalam Bulan Ramadan ini, sehingga menjadi insan yang bertakwa dan istiqamah.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

* Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *