Berita

Cara Membangun Bonding dengan Anak untuk Ibu Pekerja

Anak

AnakKeluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Meski begitu, terdapat permasalahan yang sering ditemui, yaitu orang tua sulit membangun bonding dengan sang anak. Melansir dari theasianparent.com, bonding yaitu hubungan emosional yang dibangun antara orang tua dan anak. Ikatan yang kuat dapat memberikan rasa aman, kasih sayang, perasaan, serta menimbulkan kehangatan dalam keluarga

Psikolog anak, Chitra Annisya bonding penting untuk melatih anak hidup bersosial. “Manfaat bonding banyak sekali, ketika anak lebih siap beradaptasi dengan lingkungannya, anak juga lebih berani, lebih mandiri, juga lebih bisa belajar banyak hal, dibandingkan dengan yang diam saja, tidak percaya diri untuk mencoba banyak hal, akhirnya kesempatan belajarnya juga lebih sedikit,” ujar Chitra sebagaimana dikutip theasianparent.com.

Menjadi perempuan karir sekaligus ibu untuk anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Rasanya waktu dihabiskan untuk bekerja seharian pagi sampai sore. Tidak sempat untuk melihat atau bermain dengan anak. Padahal, ikatan emosional ibu dan anak harus dibangun sejak dini, bahkan ketika masih dalam kandungan.

Baca Juga: Peran Anak dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh ibu-ibu sekalian agar ikatan bonding antara ibu dan anak cepat terjalin meskipun menjadi perempuan karir. Dirangkum dari tribunnews.com berikut kegiatan yang dapat membangun bonding antara ibu dan anak.

Menyusui, Quality Time

Kegiatan menyusui jangan dianggap sebagai aktivitas yang sekadar untuk memenuhi kebutuhan bayi. Akan tetapi, jadikan momen ini sebagai ajang quality time dengan sang anak.

Fokuskan perhatian pada bayi, misalnya dengan mengajak ngobrol atau bercanda. Sebisa mungkin singkirkan seluruh tanggungan pekerjaan dan tanggung jawab. Dengan begitu, ikatan emosional antara ibu dan anak akan terbangun. Perhatian yang diberikan akan membuat anak menjadi merasa lebih dekat dengan ibunya, sebab kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.

Skin to Skin

Memberikan sentuhan dapat membuat sang buah hati lebih tenang dan nyaman, serta dapat menjaga kondisi suhu tubuh bayi tetap hangat. Selain itu, dekapan ibu kepada anak juga dapat merangsang supaya ASI lancar.

Oleh sebab itu, ketika menyusui hendaknya langsung dari payudara ibunya, bukan dari botol susu hasil perahan. Karena sentuhannya bakal berbeda dibanding ketika menyusui secara langsung.

Membacakan Cerita

Membacakan cerita akan melatih kemampuan verbal dan mengenalkan kosa kata kepada sang buah hati. Walaupun masih bayi, tidak ada salahnya untuk menceritakan dongeng anak. Ketika ibu menyampaikan cerita, anak akan mendengarkan dan ia akan merasa lebih dekat dengan ibunya.

Memijat Buah Hati

Memberikan sentuhan pijatan pada bayi dapat menciptakan bonding antara ibu dan anak. Ibu dapat memijat bayi ketika sedang mandi, sebelum tidur, ketika memberi ASI, ataupun kegiatan lain saat sedang bersama.

Apabila ragu mengenai gerakan memijat yang aman untuk bayi, bisa mencari tahu terlebih dahulu atau mengkonsultasikan dengan dokter.

Menggendong Bayi

Terjadinya kontak mata antar keduanya (ibu dan bayi) dapat membuat buah hati menjadi merasa lebih aman dan tenang. Saat menggendong bayi bisa menjadi ajang komunikasi antara ibu dan anak, dengan begitu ikatan bonding antar keduanya akan terbangun.

Manfaatkan Pagi Hari

Waktu di pagi hari dapat dimanfaatkan untuk menjalin ikatan dengan sang buah hati. Misalnya, sebelum berangkat kerja, bangunkan dan ajak si kecil untuk memasak sarapan bersama, melakukan kegiatan favoritnya, atau bermain dengan mainan kesukaannya.

Beberapa aktivitas itu dapat dilakukan untuk membangun bonding dengan sang anak. Manfaatkan waktu luang yang ada untuk menjalin ikatan emosional dengan si kecil. Jangan sampai karena di masa kecilnya anak tidak mendapatkan perhatian yang baik, sehingga ikatan emosional antara orang tua dan anak kurang, dan ketika sudah dewasa nanti anak merasa canggung kepada orang tua.

Dalam penelitian Yustinus (2006) yang berjudul “Pengaruh Orang Tua terhadap kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun”, anak usia dini masih harus mendapatkan bimbingan, kasih sayang, dan perhatian lebih oleh orang tua. Itulah kenapa keterlibatan orang tua dalam proses tumbuh anak sangat dibutuhkan. (silvi)

Related posts
Berita

Masa Depan Dunia di Tangan Anak, Abdul Mu’ti Sebut Tiga Pihak yang Bertanggung Jawab pada Anak

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa masa depan dunia ada di tangan anak. Hal…
Anak

Membawa Anak ke Masjid, Salahkah?

Oleh: Aninda Khairunnisa Sudiaji* Membawa anak kecil ke masjid merupakan keputusan baik dan bermanfaat untuk membangun landasan keimanan yang kuat sejak dini….
Liputan

Tantangan Anak Masa Kini Menghadapi Dunia Digital

Oleh: Syifa Rosyiana Dewi Pesatnya perkembangan teknologi digital memberikan dampak positif maupun negatif bagi para penggunanya. Tidak dapat dimungkiri, dampak tersebut menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *