Dalam bisnis, brand merupakan hal penting yang perlu dipikirkan dengan matang dan tidak boleh sembarangan. Sebuah brand dapat mewakilkan dan menggambarkan bisnis yang kita jalani secara keseluruhan. Mengutip binus.ac.id, brand adalah hal yang menyangkut tentang nama, istilah, sampai dengan simbol (visual) yang tujuannya adalah untuk membedakan antara satu brand perusahaan dengan brand perusahaan yang lain.
Memilih dan menentukan nama untuk suatu produk bukanlah hal yang mudah. Penentuan nama pada suatu produk bisa mewakilkan bisnis kita secara menyeluruh, baik dari visi, misi, maupun filosofinya. Penentuan nama brand menjadi semakin rumit karena di luar sana banyak sekali pesaing yang memiliki produk-produk yang mirip bahkan sama.
Branding merupakan sebuah proses untuk menarik pelanggan baru dan membangun kesadaran. Seorang pebisnis tentu harus memiliki keinginan untuk menjadi nomor satu atau menjadi yang terbaik di antara pebisnis lainnya. Agar hal tersebut bisa tercapai, maka pebisnis harus memiliki mental sekuat baja dan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsinya.
Baca Juga: Dyah Suminar: Pengusaha Tidak Boleh “Alergi” pada Perubahan Zaman
Sebelum menentukan nama produk, terdapat tips-tips untuk menentukan nama produk tersebut guna menghindari kesamaan dengan nama produk dari perusahaan lainnya. Berikut tips cara membuat nama brand yang benar, sebagaimana dilansir lifepal.co.id:
Pertama, brainstorming mencari nama brand yang potensial. Sebelum menentukan nama, ada baiknya seseorang melakukan brainstorming terlebih dahulu. Brainstorming bisa dilakukan dengan rekan bisnis atau orang terdekat untuk menambah ide-ide baru. Yang harus dilakukan pertama tentu menjabarkan terlebih dahulu bisnis apa yang akan dijalani; apakah itu makanan, produk kecantikan, atau produk-produk kreatif lainnya seperti baju dan sepatu.
Tuliskan kata-kata kunci yang berkaitan dengan bisnismu, entah itu jenis bisnis, target sasaran, produk, hingga lokasi. Semakin banyak kata kunci, maka akan semakin banyak referensi nama brand yang bisa didapatkan. Setelah menuliskan hal-hal tersebut, coba untuk mencari sinonimnya. Intinya adalah mecari kata-kata yang berbeda, namun memiliki pemaknaan yang sama.
Kedua, mudah diucapkan dan dieja. Memberikan nama brand memang kreasi masing-masing orang. Tapi, bukan berarti bisa sembarangan dilakukan. Harus ada beberapa pertimbangan-pertimbangan yang dipikirkan agar nama tersebut bisa membawa dampak positif terhadap penjualan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, nama haruslah mewakilkan identitas dari sebuah merek atau produk. Para pebisnis harus membuat brand yang dimiliki nama mudah diucapkan dan mudah dieja. Semakin mudah diucapkan, maka semakin mudah pula untuk diingat para pelanggan.
Kemudian, jangan menggunakan nama yang terdengar atau memiliki makna negatif. Karena nama adalah doa, maka penggunaan nama brand yang negatif bisa jadi mengakibatkan bisnis menjadi tidak lancar.
Ketiga, sebelum dirilis, lakukan pengetesan nama terlebih dahulu. Saat hendak menentukan nama brand, seorang pebisnis juga perlu melakukan pengetesan terlebih dahulu.
Tiga tips tersebut bisa dilakukan oleh para pebisnis dalam menentukan nama brand-nya. Satu hal yang wajib diingat oleh pebisnis ialah jangan meniru brand dari perusahaan lain dengan sama persis. (Fathia*)
*Mahasiswa magang di Suara ‘Aisyiyah
Sumber:
https://lifepal.co.id/media/menentukan-nama-brand/
https://accurate.id/bisnis-ukm/10-hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum-memilih-nama-brand-pada-bisnis/