Oleh: Wikanti Hartati
Kreativitas atau daya cipta adalah sebuah kemampuan dalam menghadirkan sesuatu hal yang baru, tentunya bukan dari hasil meniru, tetapi murni berasal dari pemikiran sendiri. Prof. Sri Utami Munandar menyampaikan bahwa kreativitas dapat dilahirkan dari kehidupan sehari-hari, misalnya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga ataupun dalam hasil karya anak.
Pada usia 3 tahun biasanya kreativitas anak mulai meningkat dan antara umur 4 sampai 4 ½ tahun merupakan umur anak dalam mencapai puncak kreativitasnya. Namun, ketika pada umur 5 tahun ketika anak sudah mulai masuk sekolah, anak mengalami penurunan kreativitas yang diperkirakan karena adanya tekanan dari guru ataupun teman di lingkungannya yang menuntut si anak agar dapat menyesuaikan diri.
Ciri Kreativitas yang Muncul Pada Balita
Ciri-ciri adanya kreativitas yang muncul pada balita dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.
Pertama, Adanya rasa ingin tahu yang amat besar, membuat anak suka bereksperimen dan juga mempertanyakan banyak hal secara mendesak. Kedua, Anak yang memiliki kreativitas tidak dengan mudah menerima jawaban yang sederhana. Ia cukup peka dengan jawaban yang tidak ada kaitannya dengan fakta yang telah diketahuinya.
Ketiga, anak peka terhadap apa yang ia lihat, rasa, raba, dengar, dan dialaminya. Keempat, anak yang kreatif akan terlihat memiliki banyak ide baru yang sesuai dengan usianya. Kelima, seorang anak yang kreatif memiliki imajinasi yang aktif, menyenangkan, dan penuh humor. Keenam, senang mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, jika gagal sang anak tidak mudah putus asa. Ketujuh, anak kreatif dapat memusatkan pikirannya atau perhatiannya lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang seumurnya. Dan yang terakhir, kedepalan anak kreatif memiliki sifat yang terbuka, percaya diri, keras kepala, introvert, kompleks, dan juga stabil.
Cara merangsang Kreativitas Pada Anak
Beberapa riset menyatakan bahwa orangtua yang sering melakukan rangsangan kepada anak dalam hal melihat, meraba, mendengar, ataupun mencoba sesuatu hal pada anak merupakan alternatif cara dari merangsang kreativitas sang anak. Selain itu, orangtua yang menanggapi anak dengan tersenyum, gembira, dan penuh perhatian juga dapat membantu pertumbuhan kreativitas sang anak.
Beberapa peneliti menyampaikan bahwa terdapat 10 cara untuk merangsang kreativitas pada anak. Pertama, bantulan anak agar menyadari dan menghargai akan kemampuan dalam dirinya terkhusus dalam menciptakan sesuatu. Kedua, biarkan anak berpartisipasi dalam diskusi keluarga. Sebab, dengan diizinkannya anak mengutarakan ide atau pendapatnya, akan menghadirkan keyakinan kepada dirinya bahwa apa yang diutarakannya adalah sesuatu hal yang cukup berharga. Ketiga, rangsanglah anak agar lebih peka terhadap lingkungannya, agar anak dapat dengan leluasa bereksperimen dan juga mencintai alam.
Keempat, beri anak kesempatan untuk berpikir kreatif dengan mengizinkan anak mengajukan beberapa pertanyaan yang rumit. Tentunya, dalam hal ini orangtua harus turut andil dalam mempersiapkan diri. Kelima, dorong anak untuk menghargai pengalaman-pengalaman baru yang dialaminya. Keenam, izinkan anak untuk mendapatkan ketenangan dengan orangtua menciptakan ruangan khusus untuk sang anak agar dia dapat melakukan sesuatu hal sendiri dan tenang.
Ketujuh, dukung anak untuk merealisasikan ide-ide yang ia miliki. Kedelapan, orangtua jangan khawatir jika anak senang membuat cerita berdasarkan khayalannya. Kesembilan, orangtua harus memberikan apresiasi kepada anak atas hal-hal yang hadir dari idenya dengan memberikan pujian, dukungan, ataupun merasakan kegembiraan bersama dengan berkreasi. Kesepuluh, dorong anak agar dapat menikmati rangsangan dari suatu bidang seni untuk menimbulkan kreavitas dibidang lain.