Kesehatan

Cegah Diabetes Sejak Dini

Oleh: Nabila Fitri Ayu

Penyakit diabetes melitus (DM) atau yang secara umum disebut sebagai kencing manis merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. DM merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) darah hingga di atas normal disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Penyakit ini dapat diderita siapa saja dan kapan saja, tanpa pandang usia.

Mengenal Diabetes Melitus

Diabetes terjadi karena adanya resistensi insulin, yaitu suatu kondisi ketika sel-sel tubuh tidak mampu merespons atau menggunakan hormon insulin secara optimal. Kondisi ini akan mengakibatkan gangguan kesehatan serius karena hormon ini memiliki peran penting untuk tubuh, yaitu meregulasi kadar glukosa dalam darah dan kesediaan energi untuk sel, menyerap glukosa, dan mengubahnya menjadi energi.

Normalnya, makanan yang dikonsumsi manusia akan diproses oleh tubuh menjadi glukosa lalu diserap oleh sel-sel tubuh dan digunakan sebagai energi. Untuk membantu penyerapan glukosa inilah diperlukan hormon insulin. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas. Namun, pada pengidap diabetes, tubuh tidak menghasilkan jumlah insulin yang cukup atau insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. DM merupakan penyakit serius yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan kematian. Namun, DM sebenarnya adalah penyakit yang bisa dicegah. Langkah awalnya adalah dengan mengetahui hal ikhwal penyakit ini, terutama faktor-faktor penyebabnya. Secara umum DM bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu DM tipe 1 dan tipe 2.

DM tipe 1 terjadi karena penyakit autoimun, yaitu suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang justru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah meningkat sehingga memicu terjadinya kerusakan pada organ-organ tubuh. Namun, DM tipe 1 ini relatif jarang terjadi. Adapun yang lebih sering terjadi adalah DM tipe 2. Sebagian besar kasus diabetes di dunia merupakan diabetes tipe 2. Diabetes inilah yang telah disebutkan di awal tulisan ini, yakni diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin.

Kedua tipe DM itu memiliki faktor-faktor risiko yang juga berlainan. Risiko DM tipe 1 antara lain berasal dari faktor keturunan. Orang yang lahir dari orang tua atau keluarga yang mengidap DM tipe 1 berisiko mengidap penyakit ini juga. Risiko lain datang dari infeksi virus. Faktor berikutnya terkait ras, orang berkulit putih dipercaya lebih berisiko mengalami DM tipe 1 dibandingkan ras lain. Lebih lanjut, meskipun diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapa pun, tetapi penyakit ini banyak dialami oleh anak-anak berumur 4–7 tahun dan 10–14 tahun.

Baca Juga: Kenali Resiko Hamil Usia Muda

Adapun faktor risiko DM tipe 2 antara lain adalah obesitas atau kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga dengan DM tipe 2, dan kurang aktif bergerak. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia, juga adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Cara Mencegah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau memperkecil risiko orang mengalami DM, antara lain adalah sebagai berikut.

Pertama, rutin berolahraga. Berolahraga secara rutin dapat meningkatkan produksi insulin dan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, kadar gula dalam darah akan terkontrol dengan baik, sehingga penyakit DM dapat dihindari. Kedua, menjaga berat badan tetap ideal. Obesitas merupakan salah satu penyebab utama dari diabetes. Hal ini karena obesitas mengganggu metabolisme tubuh sehingga sel tubuh tidak mampu merespons insulin secara optimal.

Ketiga, menerapkan pola makan sehat. Sejak dini sangatlah dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang sehat, mengurangi makanan cepat saji, bergula tinggi, dan berlemak. Selain itu, perhatikan juga porsi makanan untuk mengurangi asupan kalori pada tubuh. Kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan, dan apabila berlebihan maka risiko DM semakin tinggi.

Keempat, melakukan pengecekan gula darah secara berkala. Pemeriksaan gula darah secara berkala bisa dilakukan satu tahun sekali apabila kita dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes. Namun, jika kita berasal dari keluarga dengan riwayat DM serta berisiko tinggi terkena DM, maka dianjurkan agar melakukan pemeriksaan lebih sering agar nilai kadar gula darah dalam tubuh terpantau dengan baik.

Kelima, mengelola stres. Ketika mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, salah satu cara mencegah DM adalah dengan mengelola stres secara baik. Saat stres seseorang cenderung sering merasakan lapar sehingga akan ada kalori dalam porsi besar masuk dalam tubuh.

Keenam, rajin minum air putih. Cara mencegah DM sejak usia muda juga bisa dimulai dengan menghindari minuman manis. Hal ini mengacu pada risiko DM tipe 2 dan DM autoimun yang bisa menyerang orang dewasa akibat mengonsumsi minuman manis berlebihan. Jika dibandingkan minuman berkadar gula, air putih dapat meningkatkan hidrasi tubuh secara lebih baik serta menurunkan kadar gula dalam tubuh. Dengan demikian, minum air putih bermanfaat untuk mendukung fungsi ginjal dan juga sel-sel tubuh.

Ketujuh, mempertahankan kadar vitamin D secara optimal. Mengoptimalkan kadar vitamin D dalam tubuh bisa menjadi cara mencegah diabetes karena vitamin ini dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, risiko resistensi insulin akan menurun. Beberapa sumber makanan yang memiliki kandungan vitamin D tinggi di antaranya yaitu ikan salmon, yogurt, dan buah-buahan seperti alpukat.

Kedelapan, menghentikan kebiasaan merokok. Jika seseorangaktif merokok, ia memiliki risiko DM lebih tinggi sebesar 44% daripada yang bukan perokok. Risiko tersebut dapat meningkat sebesar 61% apabila konsumsi rokok mencapai lebih dari 20 batang per hari. Penelitian juga menunjukkan bawah pengguna rokok elektrik berpotensi mengalami peningkatan kadar gula darah sehingga masuk ke dalam kelompok prediabetes.

Kesembilan, perbanyak aktivitas fisik. Sebuah laporan penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatric Academic Societies menyatakan bahwa orang dewasa yang terbiasa nonton TV lebih dari tiga jam setiap hari berisiko tinggi mengalami kematian dini karena penyakit kronis, termasuk diabetes. Oleh sebab itu, biasakanlah diri untuk lebih aktif bergerak dan hindari melakukan suatu kegiatan yang menyebabkan Anda duduk atau berbaring terlalu lama. Langkah pencegahan diabetes yang bisa dilakukan sehari-hari agar tubuh bergerak lebih aktif, antara lain banyak berjalan kaki, naik tangga, berkebun, dan membersihkan rumah. Kesepuluh, deteksi sedini mungkin.

Untuk mencegah DM, selain dengan menerapkan pola hidup hidup sehat, perlu disertai usaha deteksi sedini mungkin. Diabetes menjadi salah satu penyakit yang bisa dideteksi. Skrining Riwayat Kesehatan merupakan pengisian pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga, dan pola konsumsi makanan untuk mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin. Kini masyarakat, khususnya peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dapat melakukan Skrining Riwayat Kesehatan di berbagai kanal yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.

Setelah mengisi Skrining Riwayat Kesehatan dan diketahui bahwa peserta berisiko terkena diabetes sedang atau tinggi, maka peserta dapat pergi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Skrining DM akan dilakukan melalui Pemeriksaan GDP (Gula Darah Puasa) – GDPP (Gula Darah Dua Jam Setelah Makan) kepada peserta berisiko diabetes melitus berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik FKTP.

*Penulis adalah Sie Kesehatan Remaja/POSBINDU AMM Balecatur Gamping Sleman Yogyakarta

Related posts
Berita

Dosen UMY Bekerja Sama dengan PCA Moyudan Adakan Edukasi Perawatan Mandiri Kaki Diabetik

Sleman, Suara ‘Aisyiyah – Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Komplikasi pada penderita diabetes melitus sebanyak 15%…
Kesehatan

Mengenal Ulkus Kaki Diabetik dan Cara Pencegahannya

Oleh: Mulyaningsih* Diabetes mellitus (DM) atau yang dikenal dengan istilah penyakit kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya kadar gula yang…
Kesehatan

Kehamilan dengan Diabetes Melitus (DM)

Oleh : Dr. Mufdlilah, S.Si.T., M.Kes. (Pengajar S2 Kebidanan di UNISA) Kehamilan adalah periode emas bagi seorang perempuan, sebuah pengalaman yang tidak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *