Sleman, Suara ‘Aisyiyah – Dari data Profil Kesehatan Sleman tahun 2020, prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Godean I, berdasarkan kriteria WHO, masih tergolong tingkat masalah sedang. Sedangkan, prevalensi anemia pada remaja masih melebihi target Rencana Strategis Kabupaten Sleman.
Remaja merupakan salah satu sasaran spesifik dalam percepatan penanggulangan stunting. Kegiatan yang diupayakan pemerintah provinsi D.I. Yogyakarta dalam pembinaan kesehatan remaja di antaranya adalah PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) yang terintegrasi dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Tujuan dari UKS sendiri yaitu menciptakan kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan warga sekolah, terutama siswa. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama kurang lebih 2 tahun menyebabkan banyak keterbatasan dalam pelayanan kesehatan, tak terkecuali kegiatan UKS di SMP Muhammadiyah 2 Godean.
Hal ini menyebabkan rendahnya akses siswa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di sekolah. Jika kendala tersebut tidak segera diperbaiki, maka akan berdampak pada terlambatnya deteksi masalah kesehatan pada siswa, ketidaktepatan penanganan masalah kesehatan, kurangnya literasi kesehatan, rendahnya perilaku hidup sehat, dan dalam jangka panjang hal ini akan berefek pada penurunan kualitas sumber daya manusia.
Indonesia telah mengadopsi Telemedicine sejak tahun 2015. Perubahan besar dalam sistem pelayanan kesehatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19, mendorong tim pengabdian masyarakat dari Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta untuk menyediakan layanan kesehatan menggunakan media jarak jauh pada kondisi non-darurat.
Salah satu media yang digunakan yaitu aplikasi berbasis web. Aplikasi ini cukup efektif untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan seperti pengkajian dan edukasi kesehatan.
Baca Juga: Solusi Stunting dalam Perspektif Islam
Teknologi sistem informasi berbasis web memiliki keunggulan yang fleksibel dalam hal kapasitas antar muka, kemudahan akses, pendistribusian informasi serta pengaturan layanan. Teknologi tersebut dikemas dalam bentuk aplikasi Tele-UKS sebagai wujud upaya membangkitkan kembali program UKS.
Kegiatan yang berlangsung pada 8-15 Desember 2022 ini dilaksanakan oleh 3 dosen dari Unisa Yogyakarta, yaitu Silvi Lailatul Mahfida (dosen Prodi Gizi), Dwi Sri Handayani (dosen Prodi Keperawatan), dan Zahra Arwananing Tyas (dosen Prodi Teknologi Informasi), serta melibatkan 6 orang mahasiswa dari ketiga Prodi tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Silvi Lailatul Mahfida pada saat pembukaan kegiatan pelatihan Kader Kesehatan Siswa menyatakan bahwa perbaikan status gizi dan kesehatan akan memengaruhi kualitas generasi di masa depan.”Hasil perbaikan status gizi dan kesehatan di masa remaja, menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi yang akan datang,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan yaitu perancangan Tele-UKS, pembentukan Kader Kesehatan Siswa, pelatihan pengukuran status gizi dan peningkatan aktivitas fisik, pelatihan penggunaan Tele-UKS, penjaringan kesehatan, pendampingan Konsultasi Kesehatan, dan seminar. Fitur Tele-UKS berbasis web terdiri dari artikel edukasi kesehatan, penjaringan kesehatan siswa, layanan konsultasi kesehatan, kalender kegiatan Tele-UKS, kuis, game, dan polling.
Kader kesehatan siswa dan guru pembina UKS dibekali keterampilan tentang pengkajian status gizi dan anemia remaja, serta cara pengelolaan program menggunakan Tele-UKS. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa peningkatan literasi dan keterampilan guru pembina UKS dan kader kesehatan remaja terkait wawasan status gizi, anemia, dan cara penggunaan Tele-UKS.
Secara keseluruhan siswa antusias mengikuti program penjaringan kesehatan yang terdiri dari pengukuran status gizi, pengecekan hemoglobin, dan tekanan darah. Siswa juga lebih mudah menjangkau layanan kesehatan terutama program promotif dan preventif dengan mengakses fitur-fitur Tele-UKS.
Selain itu, siswa juga diberikan wawasan melalui seminar tentang pencegahan stunting dan anemia, Trias UKS, dan telehealth yang disampaikan oleh Nur Rahma Candra, Zubaida Rohmawati, dan Muhammad Ilham Aji Vachroni. (Silvi Lailatul Mahfida, Dosen Prodi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogyakarta)