Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Fenomena stunting di Dusun Pace B terbilang cukup tinggi, hal ini memantik pergerakan mahasiswa KKN Reguler UAD Periode-127 Unit VII.D.3 untuk melakukan sosialisasi pencegahan stunting yang dilaksanakan pada hari Selasa, (20/8). Sosialisasi pencegahan stunting diadakan di Balai Dusun Pace B yang dihadiri oleh ibu-ibu setempat.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi kali ini yaitu tentang penyebab stunting, ciri-ciri, dampak, dan cara pencegahannya. Penyebab utama stunting di daerah ini antara lain kurangnya pengetahuan tentang gizi, pola makan yang tidak seimbang, serta akses terbatas ke fasilitas kesehatan.
Tujuan diadakannya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Dusun Pace B tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada ibu hamil, bayi, dan balita untuk mencegah stunting, memberikan informasi dan edukasi mengenai pola makan sehat, pentingnya ASI eksklusif, dan cara mengelola sumber daya pangan local, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui program-program kesehatan.
Baca Juga: Langkah Tepat Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil
Menurut data dari kader posyandu Pace B, 4 dari 25 balita Pace B terindikasi mengalami stunting. Pemateri Zakhrul Zukfikar menyampaikan beberapa materi tentang stunting, yakni stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh (fisik maupun otak) pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Ciri-ciri wajah terlihat lebih muda, bertubuh lebih pendek dibanding anak seusia, sering sakit, pertumbuhan gigi terlambat, tanda pubertas terlambat.
Dampak dari stunting diantaranya perkembangan otak terganggu sehingga sulit belajar, kemampuan kognitif terhambat, mudah terserang penyakit, beresiko lebih tinggi mengidap penyakit degenerative. Sosialisasi kali ini berlangsung interaktif, warga sangat antusias dalam menyimak pemaparan materi, dan beberapa diantaranya juga bertanya mengenai keadaan anaknya yang mengalami permasalahan stunting.