Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (24/6), PT Sarikat Cahaya Media (SCM) megadakan soft launching SM Tower dan Convention. Deni Asy’ari, Direktur Utama PT SCM menjelaskan bahwa proses pendirian SM Tower yang dimulai sejak 2019 ini menghabiskan uang puluhan miliar.
SM Tower, kata Deni, adalah salah satu lini bisnis di bawah Suara Muhammadiyah (SM) yang kesepuluh, sebagai bagian dari upaya SM melakukan transformasi dari teks menuju konteks. Lebih lanjut, menurutnya, berdirinya SM Tower ini merupakan wujud kemandirian Muhammadiyah. “Semuanya dikelola secara mandiri,” tegas dia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan bahwa ini merupakan momen yang spesial. Berceritera tentang keterlibatannya di Suara Muhammadiyah sejak tahun 90-an, ia mengungkap bahwa kemampuan media resmi milik Muhammadiyah ini untuk tetap eksis adalah karena ada warga yang setia dan ada proses pembaruan.
Apa yang dihadirkan SM, kata Haedar melanjutkan, adalah representasi dari wajah Muhammadiyah yang berwatak tajdid dan berkemajuan. Dalam konteks ke depan, tidak mungkin SM akan menjadi besar jika hanya mengandalkan majalah. Karenanya harus mengembangkan bisnis.
Salah satu manifestasi dari pengembangan tersebut adalah pendirian SM Tower dan Convention. Ini merupakan hotel pertama yang lahir dari gerakan media Muhammadiyah. “Inilah perjalanan SM yang menjelma menjadi berbagai amal usaha bisnis yang insyaAllah berdiri di atas kemandirian,” ungkapnya.
Baca Juga: Nilai-Nilai Islam dalam Berbisnis
Etos Muhammadiyah, dia melanjutkan, adalah etos mandiri dan membangun. Kalau kedua etos tersebut kuat, maka yang selanjutnya perlu dilakukan adalah melakukan kolaborasi atau membuka pintu untuk kerja sama. “Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi semua pihak Muhammadiyah,” pungkas Haedar.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Abbas selaku Ketua PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa umat Islam harus mau dan berani mengubah mentalitasnya untuk memajukan sektor ekonomi dan bisnis, agar umat yang mayoritas itu dapat berperan lebih dalam membangun dan memajukan bangsa. Lebih lanjut, menurut dia, pendirian SM Tower ini adalah bagian dari perubahan mentalitas itu, sekaligus upaya Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.
Selanjutnya, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah berharap amal usaha-amal usaha ‘Aisyiyah ke depan juga dibangun dengan save money dan swakelola sebagaimana pendirian SM Tower ini. Lebih lanjut, diresmikannya SM Tower ini merupakan terobosan dari SM yang mukanya bergerak d bidang media kemudian meluas ke gerak ekonomi dan bisnis untuk kemaslahatan umat. (sb)