Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Suasana hari Ahad (17/11) pagi itu di SD Muhammadiyah Al Bayyin Kecamatan Pedan Klaten lain dari biasanya. Di sekolah yang terletak disebuah desa yang tenang dan sejuk itu banyak tamu. Ada dua kegiatan yang digelar hari itu, pengajian rutin yang bertempat di Panti Asuhan Yatim Aisyiyah persis di depan kelas SDM Al Bayyin. Dan yang kedua, kegiatan pendampingan psikososial dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok marjinal yang diinisiasi oleh LBH MHH PWA Jateng bekerjasama dengan Program Inklusi PP ‘Aisyiyah.
Kegiatan pendampingan ini bertujuan memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang tengah mengalami kesulitan dalam menjalani hidup saat ini. Rangkaian program kegiatan ini dilakukan dari bulan September sampai Desember nanti dan dilaksanakan di dua tempat yaitu di Sukaharja dan Klaten.
Kegiatan yang di Sukaharja dilaksanakan hari Sabtu kemarin (17/11) diikuti sebanyak 30 peserta/klien dengan fokus pada pendampingan ibadah yang bertempat di Meeting Room Pesantren Darul Fatihul Kirom yang dikenal dengan Pesantren Advokasi dan Riset, Desa Gowanan. Ngemplak. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Adapun kegiatan pendampingan psikososial dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok marjinal diselenggarakan di Klaten, tepatnya di SD Muhammadiyah Al Bayyin, Desa Ngemplak Tambakboyo , Kecamatan Pedan, Klaten.
Dalam pelaksanaan pendampingan ini MHH PWA Jateng melaksanakan sinergi dengan Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) PWA Jateng yang memiliki konselor/rohaniwan pada Divisi Keluarga. Sebanyak empat konselor ditugaskan melayani klien korban KDRT maupun kelompok marjinal di dua daerah tersebut selama dua hari (Sabtu dan Ahad). Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan Inklusi PP ‘Aisyiyah, kata Kasiyati, Ketua LBH Majelis Hukum dan HAM PWA Jateng.
Materi pendampingan terdiri dari penguatan spiritual dan praktek konseling. Penguatan spiritual fokus pada ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah diberikan kepada para klien dengan tujuan agar mereka dapat ikhlas menerima ketentuan dari Allah yang berupa ujian hidup. Klien diarahkan untuk memiliki rasa optimis kembali menatap masa depan yang lebih baik, dan mendapat kebahagiaan yang diridhai Allah dengan meningkatkan amal ibadah sehari hari. Sedangkan praktek konseling rohani individu dilaksanakan secara lebih personal karena problem yang dialami klien tidak sama, tujuannya untuk lebih mengingatkan dan sekaligus untuk menguatkan iman Islam, sehingga terbentuk sehat jasmani dan rohani.
Baca Juga: Pendidikan untuk Semua
Para konselor dari Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) Rumah Samara , Divisi Keluarga Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Jateng ini terdiri dari: Amelia Rahmi, Wafroturrohmah, Dwi Astuti dan Ngamilah. Dengan pendekatan secara psikologis dan religius mengingatkan bahwa kita manusia ini adalah hamba Allah yang tidak lepas dari ujian hidup.
“Semua manusia diuji ,dan ujian itu bisa berupa sakit, cemas karena kekurangan harta, anak atau suami yang tidak bertanggung jawab, atau bentuk ujian hidup lainnya. Hal terbaik yang mesti dilakukan oleh kita adalah sabar. Insyaallah dengan kesabaran itu dan diserta doa serta meningkatkan ketakwaan kita maka akan terlewati,” tutur Amelia Rahmi.
Sri Budi Utami, salah seorang peserta pendampingan menyampaikan, “Sebelum konseling dilakukan merasa masih bingung menentukan langkah ke depan. Setelah mendapatkan konseling Alhamdulillah ada pencerahan,” tuturnya.
Peserta lainnya, Siti Karimah mengatakan bahwa sebelum mendapatkan konseling dari para konselor mengaku tidak ada keberanian atau bingung, kacau dalam hati. Namun, setelah mendapatkan konseling merasakan adem, ayem dan semangat. Lebih tenang lagi, tuturnya.
Alhamdulillah sekarang saya sudah senang sekali karena mengikuti pengajian (baca: konseling) hari ini. Sebelumnya, peserta konseling yang bernama Aniati ini mengaku sedih dan susah. Rata-rata dari ekspresi peserta, baik dari kegiatan pendampingan di Sukaharja maupun pendampingan di Klaten terlihat positif, terpancar kegembiraan dan optimis. Semoga Allah memberi berkah untuk kegiatan pendampingan ini.