Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Seperti Ranting Muhammadiyah pada umumnya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamantirto Selatan dihadapkan pada dua kondisi ekonomi yang mesti diatasi. Di satu sisi ranting membutuhkan cashflow untuk operasional kegiatan, sementara di lain sisi banyak jamaahnya yang terbatas secara ekonomi dan terdampak pendapatannya oleh pandemi Covid-19. Menghadapi kondisi tersebut, Rizal Yaya, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FEB UMY) memandang bahwa pembentukan ekosistem ekonomi jamaah dan ranting berupa pengembangan ekonomi jamaah dengan dukungan ranting dapat menjadi solusi guna melahirkan anggota yang kuat secara ekonomi, tapi juga punya komitmen dalam menopang perkembangan ranting.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, dengan memanfaatkan dana pengabdian masyarakat yang disediakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY), Rizal Yaya dengan didampingi Nano Prawoto sebagai anggota tim mengembangkan konsep ekosistem tersebut. Program ini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Bidang Ekonomi Pimpinan Ranting (PRM) Tamantirto Selatan Kasihan Bantul dan berhasil mengidentifikasi empat jamaah yang sudah punya usaha mikro dan dipandang serius mengikuti program ini.
Baca Juga: Gelar Pengabdian Masyarakat, UMY dan UAD Berikan Pemahaman Tentang Pubertas dan Peduli TBC
Jamaah pengajian yang telah direkomendasikan tersebut selanjutnya dikumpulkan guna memastikan komitmen dalam mengembangkan usaha dan komitmen untuk infak kepada PRM jika terdapat kemajuan pada usaha yang digeluti. Untuk efektifitas kemajuan usaha, keempat anggota PRM yang ikut dalam program ini didampingi dalam hal analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT), dan identifikasi strategi pengembangan usaha. Hasil identifikasi di-follow–up dengan penguatan SDM dan penguatan kapasitas masing-masing usaha.
Upaya penguatan SDM dilakukan dengan bincang bisnis bersama praktisi dari Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) tingkat Provinsi yang direspons dengan sangat antusias oleh para peserta. Sharing pengalaman dari perwakilan JSM ternyata mampu menumbuhkan semangat baru untuk bangkit dan berkembang. Adapun penguatan kapasitas dilakukan dengan pengadaan alat yang diperlukan dengan total Rp4 juta untuk pengembangan usaha berdasarkan hasil diskusi usaha mikro terpilih dengan tim pengabdian masyarakat UMY. Di samping itu juga ada pertemuan yang dipandu tim pengabdian masyarakat UMY dengan seluruh jamaah pengajian guna memotivasi agar belanja di usaha-usaha milik sesama jamaah pengajian PRM.
Kegiatan yang sudah berjalan sejak Bulan Maret 2022 ini tampak membuahkan hasil yang mengembirakan. Keempat usaha mikro yang didampingi mengalami peningkatan dari segi omset. Satu usaha kuliner yang biasanya tutup saat bulan Ramadhan, menemukan inovasi untuk membuka usaha menjelang sahur dengan dukungan peralatan masak yang lebih lengkap. Satu usaha kuliner juga berinovasi untuk buka pada sore hari menyediakan berbagai kebutuhan berbuka. Adapun dua usaha toko kelontong menjadi lebih rapi tempatnya, variatif produknya, dan lebih menarik dikunjungi oleh pelanggan. Para peserta program juga memenuhi komitmennya untuk mengisi celengan yang dititipi oleh Bidang Ekonomi PRM Tamantirto yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai kegiatan ranting Tamantirto Selatan. (/sb)