Padang, Suara ‘Aisyiyah – Bullying atau biasa disebut dengan perundungan adalah perilaku yang tidak menyenangkan baik verbal, fisik maupun sosial didunia nyata atau dunia maya. Perundungan membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan, baik dilakukan perseorangan maupun kelompok.
Akhir-akhir sangat marak terjadi kasus bullying, baik dari tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi. Tindakan bullying ini memberikan efek atau dampak yang sangat merugikan bagi korban maupun pelaku. Untuk itu perlu kerja sama semua lapisan masyarakat untuk mencegah dan memberantas tindakan bullying ini.
Sebagai upaya pencegahan tindakan bullying, yang dilakukan lakukan oleh Politeknik ‘Aisyiyah (POLITA) Sumatera Barat yaitu dengan melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam hal ini ditujukan kepada siswa/i SMK Pariwisata ‘Aisyiyah Sumatera Barat yang dilakukan pada Senin (27/5).
Kegiatan dimulai dengan pengenalan diri anggota PkM POLITA Sumatera Barat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Dosen yang terlibat yaitu Nova Rita, Sri Nova Deltu, Mandria Yundelfa, dan Qumil Laila Arham dengan mahasiswa yaitu Puja Lestari dan Adit Rama Putra.
“Bullying verbal biasanya menjadi awal perilaku bullying selanjutnya, contohnya julukan nama, celaan, fitnah, penghinaan, terror, pernyataan-pernyataan seksual, ghibah, menggosip dan sebagainya. Untuk bullying fisik biasanya seperti menendang, memukul, mencakar, merusak barang dan jika tidak segera dihentikan akan cenderung ketindakan kriminal. Bullying yang dilakukan dengan memutuskan relasi-hubungan sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban seperti pandangan mata agresif, cibiran, tertawa dan bahasa tubuh mengejek. Bullying melalui media elektronik biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video yang bersifat mengintimidasi,menyakiti atau menyudutkan,” ujar Nova.
Baca Juga: Live Bullying, Bukti Degradasi Moral Generasi
Menurut Nova dan Tim, bullying sangat besar dampaknya baik bagi korban ataupun pelaku. Dampak bagi korban, seperti depresi dan marah, menurunkan prestasi akademik, mengalami cidera fisik, mengalami gangguan mental dan akhir-akhir ini dampak terbesar dari bullying bahkan mengakibatkan kehilangan nyawa bagi korban.
Selain itu juga berdampak bagi pelaku bullying seperti dikucilkan dari lingkungan sosial, berhadapan dengan hukum bahkan sampai di penjara.
Nova dan Tim menyampaikan, “Tindakan bullying tidak memberikan keuntungan apapun baik bagi pelaku maupun korban, untuk itu mari kita sama-sama menghentikan tindakan bullying dengan beberapa cara seperti jaga dan perhatikan cara berkomunikasi agar tidak menyakiti atau menyinggung orang, tingkatkan selalu prestasi dengan kamu berprestasi maka pelaku bullying akan malu sendiri. Pastikan kamu jalin pertemanan yang sehat dan baik dengan banyak orang, dan yang terakhir seperti lagu tulus yang berjudul “Gajah” jika kamu pernah atau korban bullying maka jadikan itu motivasi kamu untuk bangkit dan maju.”

