Berita

DPD IMM DIY Sambangi Kanwil Kemenag DIY

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD IMM DIY) melaksanakan silaturahmi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan ini disambut oleh Sigit Warsito, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam & Pemberdayaan Zakat dan Wakaf serta jajarannya. Sementara dari pihak DPD IMM DIY diwakili oleh Ketua Umum, Muh. Akmal Ahsan, Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman Muhammad Zulfikar Yusuf, serta Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Abie Dhimas.

Mewakili Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DIY, Sigit mengapresiasi kedatangan organisasi kepemudaan Islam, IMM. Ia berharap bahwa organisasi kepemudaan yang lain juga turut membuka dialog. Kemenag, kata dia, membuka keran kesempatan untuk melakukan kolaborasi kegiatan, khususya dalam agenda dan program moderasi beragama. Kemenag juga mengundang IMM untuk hadir dan terlibat dalam dialog keagamaan antar-organsiasi masyarakat.

DPD IMM DIY melalui Ketua Umum, Muh. Akmal Ahsan mengutarakan perlunya organisasi gerakan mahasiswa Islam untuk membuka dialog dengan lintas elemen, baik itu elemen pemerintahan maupun non pemerintahan, khususnya dalam usaha membumikan narasi moderasi beragama. Ia juga mengungkapkan kondisi gerakan mahasiswa hari ini yang mengalami surut penghayatan terhadap agama.

“Belakangan ini, anak muda agaknya jauh dari spirit beragama yang maju dan moderat. Masyarakat dan pemuda bergerak ke arah sekuler. Agama tidak lagi menjadi penghayatan dan basis pemikiran dalam menjalani kehidupan. IMM berkepentingan buat membangun spirit beragama, baik di internal maupun eksternal organisasi,” paparnya.

Baca Juga: Merekat Persatuan dengan Islam Wasathiyah

Muhammad Zulfikar Yusuf, Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) DPD IMM DIY juga memaparkan program IMM yang membangun Pusat Studi Agama. Program pembangunan pusat studi ini diselenggarakan dalam rangka membangun basis pemikiran keislaman yang moderat dan berkemajuan. Melalui pusat studi ini, IMM akan intens melakukan penelitian, pelatihan, dan pendidikan keagamaan yang moderat dan maju, melalui pendekatan kajian multiperspektif. Pusat studi ini diharapkan mampu menghasilkan aktor-aktor intelektual yang menguasai pandangan keagamaan yang cerah dan mencerahkan.

“Kami melihat bahwa hari ini terdapat beberapa pandangan di tengah masyarakat yang melihat persoalan hanya dari satu perspektif belaka. Sehingga persoalan yang terjadi justru tidak terselesaikan dengan baik. Misalnya, pada masa awal Covid-19, masyarakat banyak disuguhkan dengan pandangan bahwa takutlah kepada Allah dan jangan takut kepada Covid-19. Pernyataan ini seolah benar namun justru menyesatkan, sebab salah dalam meletakkan dalil. Kesalahan dalam memahami agama justru menjadi malapetaka bagi masyarakat luas. Karena itu, pentingnya untuk memahami agama secara komrehensif,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (SPM) DPD IMM DIY, menyerukan untuk melakukan kolaborasi kegiatan, khususnya dalam kerja-kerja intelektual dan kemanusiaan. “Peran agama dan realitas sosial sejatinya tidak bisa dipisahkan. Agama akan selalu hadir dalam setiap dimensi sosial. Termasuk dalam konteks ini, Bidang SPM terus berikhtiar untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan yang berkolaborasi khususnya dengan Bidang TKK,” papar Abie Dhimas.

Sementara itu, Kepala Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam, Bidang Penerangan Agama Islam & Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Aminuddin menyampaikan bahwa salah satu bentuk kolaborasi kegiatan yang dicanangkan oleh Kemenag, khususnya dalam hal ini organisasi kemahasiswaan, berangkat dari pendataan struktur pengurus organisasi yang ada di wilayah Provinsi DIY. Pendataan ini berfungsi untuk menjalin komunikasi antar-organisasi gerakan mahasiswa. Harapannya, melalui pendataan ini, organsasi pergerakan dapat terlibat aktif dalam setiap kegiatan, khususnya yang melibatkan organisasi kepemudaan.

Selain itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Wakaf, Ujang Sihabuddin, menyampaikan agar IMM turut andil dalam mensosialisasikan gerakan wakaf uang yang merupakan instrumen ekonomi Islam yang bersifat jangka panjang. Ujang berharap agar IMM dapat menjadi nazhir wakaf, khususnya wakaf tunai yang memberikan dampak dan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

Di akhir, Sigit menutup pertemuan ini dengan mengharapkan bahwa silaturahmi ini tidak hanya sampai di sini. “Kita berharap bahwa silaturrahmi ini bersifat jangka panjang dan bisa melakukan kolaborasi sebagai bagian dari dakwah untuk masyarakat,” pungkasnya. (AAT)

Related posts
Berita

Mernissi Bootcamp IMM DIY Menjawab Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Kampus

Sleman, Suara ‘Aisyiyah — Fatimah Mernissi adalah seorang feminis asal Maroko yang banyak menyuarakan pemikiran terkait keseteraan laki-laki dan perempuan. Nama itu…
Berita

Mernissi Bootcamp, Program Pengarusutamaan Gender DPD IMM DI Yogyakarta Resmi Dibuka

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Di Indonesia, masih kuatnya budaya patriarki membuat pengetahuan dan pengalaman perempuan acapkali terabaikan. Berangkat dari situasi itu, Dewan…
Berita

Rakorda DPD IMM DIY: Sudah 80 Persen Program Terealisasi

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Daerah (Rakorda) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta sukses dilaksanakan pada Ahad (13/11) di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *