Lhokseumawe, Suara ‘Aisyiyah – Untuk mewujudkan rasa kepedulian kepada korban banjir bandang di beberapa kabupaten di Provinsi Aceh, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berkolaborasi dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Lhokseumawe menggelar penggalangan dana di beberapa titik di Kota Lhokseumawe.
Aksi itu mengambil beberapa titik di tempat keramaian yang menarik perhatian masyarakat setempat, Rabu (5/1). Banyak di antara mereka berhenti sesaat menanyakan tujuan aksi tersebut sembari memberikan bantuan. Tidak ketinggalan anak-anak mereka menyisihkan sedikit uang saku mereka untuk berdonasi.
Ketua IPM Lhokseumawe Rizki Maulizar menyebut, “aksi ini adalah bentuk kepedulian sesama kita dan untuk menciptakan rasa kepedulian atas peristiwa banjir bandang yang terjadi di dua kabupaten yang ada di Aceh Utara dan Aceh Timur.”
Baca Juga: Lazismu Kota Langsa Salurkan Kebutuhan Pokok Korban Banjir
Hal ini merupakan hal yang penting karena warga yang terdampak banjir tersebut sangat membutuhkan bantuan kita, baik itu tenaga kita ataupun dari segi ekonomi.
“Kerugian materiil tidak terhitung, begitu pun para korban jiwa. Kami mencatat dari data 4 warga meninggal dunia sedangkan dua dari Aceh Utara. Warga meninggal di Aceh Timur itu harus disikapi,” ujar Rizki.
Rizki Maulizar menjelaskan aksi ini akan dilakukan selama beberapa hari ke depan dengan terus menggalang dana sembari menghimpun bantuan berupa sembako ataupun pakaian bekas.
Ketua IMM Lhokseumawe yang juga salah seorang koordinator lapangan Ira Zulfia selaku Ketua IMM Lhokseumawe mengatakan bahwa aksi penggalangan dana ini dimulai hari ini yang pertama dilakukan sejak tanggal 5/1.
Dalam aksi penggalangan dana ini cukup banyak masyarakat di Lhokseumawe yang bersimpati memberikan bantuan sesuai dengan kerelaan, keikhlasan, dan kemampuannya.
”Aksi penggalangan ini murni panggilan kemanusiaan agar para korban bencana alam itu dapat terbantu dan sedikit meringankan beban. InsyaAllah bantuan yang sudah didapatkan tersebut semuanya akan didonasikan secara langsung ke daerah yang terdampak bencana melalui Lazismu Lhokseumawe yang telah dibentuk sebelumnya,” ujar Zulfia.
“Kita satu pintu saja. Semua organisasi bergabung di situ. Dan kami senang dengan adanya Lazismu Lhokseumawe bisa bergabung bersama kita. Ini membuktikan bahwa kita punya tujuan yang sama untuk membantu para korban di Aceh Utara dan Aceh Timur itu,” imbuhnya. (Agusnaidi B/Sb)