Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Relawan Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah Ke-48 yang menjadi Duta Muktamar Bersih mengikuti pembekalan dan pelatihan. Kegiatan pembekalan dan pelatihan dilakukan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (24/9).
Ketua Bidang II Panitia Penerima Muktamar, Ummul Baroroh menerangkan, tujuan dari pembekalan dan pelatihan kepada Duta Muktamar Bersih ini adalah menjalankan slogan Green Muktamar atau Muktamar Bersih. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan Duta Muktamar Bersih dapat mengetahui langkah yang dilakukan baik sebelum, selama, maupun sesudah Muktamar.
“Supaya slogan Green Muktamar ini bisa benar-benar terwujud. Selain tentu saja mindset peserta dan penggembira untuk menjalankan Green Muktamar juga harus didukung Duta Muktamar Bersih ini,” kata Baroroh.
Jutaan penggembira yang mengikuti Muktamar, kata dia, tentu akan menyisakan sampah yang tidak sedikit. Oleh karena itu, harus dikampanyekan gerakan Muktamar Bersih kepada peserta dan penggembira Muktamar
“Sehingga harus ada yang membantu. Misalnya kalau ada peserta atau penggembira yang saat buang sampah meleset kita bantu. Atau pada saat usai pembukaan Muktamar di jalan Adi Sucipto tentu meninggalkan sampah, kita bantu,” terang Baroroh.
Baca Juga: Teologi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengolahan Sampah
Baroroh menambahkan, keberadaan Duta Muktamar Bersih ini terinspirasi demo di Turki yang tidak meninggalkan sampah. “Sehingga harapannya setelah Muktamar, keadaan tetap rapi dan indah,” imbuhnya.
Sementara itu, Tim Asistensi Panitia Pusat Muktamar, Herman Dodi Isdarmadi mengatakan, Muktamar kali ini memunculkan sesuatu yang baru secara fisik yang dapat dilihat. Salah satunya adalah Duta Muktamar Bersih.
“Untuk itulah, seperti yang disampaikan Ibu Ummul Baroroh tadi, bahwa kebersihan sebagian dari iman, dibentuk satu kerelawan yang akan mengurusi secara praktikal soal kebersihan,” terang Herman.
Duta Muktamar Bersih berisi anggota Hizbul Wathan dan IPM sebanyak 853 orang. Mereka akan bekerja selama 5 hari mulai tanggal 17-21 November 2022 dengan menggunakan identitas khusus, seperti rompi, topi, dan kaos tangan, sehingga dapat terlihat khalayak. (humas/sb)