Magelang, Suara ‘Aisyiyah – Divisi Lingkungan Hidup Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa tengah dalam agenda songsong green Muktamar menjadikan kegiatan ecoprint sebagai salah satu pendukung pengurangan risiko bencana.
Kegiatan ini memanfaatkan dedaunan dari aneka pohon yang diproses menjadi bahan baku pakaian beserta aksesorisnya dan ramah lingkungan. Kegiatan ini patut diviralkan, selain karena positif, juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Jumat (4/2), Panti Asuhan Yatim (PAY) Putri ‘Aisyiyah Daerah Kabupaten Magelang menjadi tempat bersilaturahmi dan bincang santai antara Ketua LLHPB PWA Jateng Lilik Tri Prihantini, Ketua Divisi LH LLHPB PWA Jateng Deny Ana I’tikafia, Tim Alang (Aisyiyah Magelang) Ecoprint divisi pemasaran dan publikasi yang juga sebagai Ketua LLHPB Kabupaten Magelang Taryati dan Ketua Bank Sampah “Mentari” Istiqomah.
Ketua LLHPB PWA Jateng Lilik Tri Prihantini menyambut baik gagasan Divisi LH LLHPB. “Proses ecoprint meskipun butuh ketelatenan dan kesabaran, cocok dengan kegiatan ibu-ibu ‘Aisyiyah dalam wujudkan pelestarian alam,” tuturnya.
Baca Juga: Tim Ecoprint PDA Kabupaten Magelang Adakan Pelatihan Ecoprint untuk PCA dan BSA
Dalam bincang santai itu, Istiqomah antusias dengan gagasan Divisi LH LLHPB PWA Jateng. “Dengan adanya rencana pelatihan ecoprint LLHPB PDA se-Jateng, sangat ditunggu pelaksanaannya. Berharap teman-teman dari generasi muda, khususnya Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk ikut menjadi kader lingkungan, menimba ilmu, serta menumbuhkan daya imajinasi dalam berkreativitas corak seni menata dedaunan menjadi menarik dan bagus dikenakan,” terangnya.
Menurut Taryati, Tim Alang Ecoprint siap memberi dukungan terhadap kegiatan ini, misalnya dengan memberikan keahlian/ilmunya secara virtual. “Karena masih pandemi, dan kelanjutannya apabila ada yang menginginkan hadir secara langsung praktik, juga dipersilakan dengan tetap patuhi protokol kesehatan,” tuturnya.
Acara bincang santai itu dilanjut foto bersama, dengan memajang sebagian hasil kreasi berupa bahan pakaian, pasmina, kemeja, tas, topi, bahkan sepatu untuk ikut dipublikasikan sebagai syiar dan ghirah dalam pelestarian lingkungan. (Deny Ana I’tikafia)