Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Masa remaja ibarat sebuah persimpangan jalan. Di satu sisi penuh warna, semangat, dan rasa ingin tahu, tetapi di sisi lain juga sarat dengan tantangan yang tidak ringan.
Hal itu disampaikan Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Mukhlishah saat mengisi kegiatan Education and Talk bertema “Kenakalan Remaja dan Masa Depan” di SMP Pasundan 9 Bandung pada Kamis (28/8/2025).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung kelompok 1 Sukahaji yang dilaksanakan di Kelurahan Sukahaji, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam materinya, Mukhlishah memaparkan, pada saat memasuki fase remaja, banyak orang kerap tergoda mencoba hal-hal baru. Terkadang itu bisa membawa kebaikan, tetapi tak jarang pula menjerumuskan pada jalan yang salah.
Menurutnya, kenakalan remaja bukanlah sekadar perilaku biasa, melainkan bentuk penyimpangan dari norma agama, sosial, ataupun hukum. Ia menyebut, bentuk kenakalan itu beragam: mulai dari membolos sekolah, merokok, tawuran, bullying, pacaran yang tidak sehat, hingga kecanduan game yang bisa merusak masa depan.
Dia menjelaskan, perilaku tersebut tidak muncul begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. “Kurangnya perhatian orang tua, pengaruh pergaulan yang buruk, hingga lemahnya iman dan takwa menjadi pemicu utama,” ungkapnya.
Pentingnya Akhlakul Karimah
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya akhlakul karimah sebagai pegangan utama seorang muslim. Ia pun mengingatkan dengan mengutip firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 168 tentang larangan mengikuti langkah-langkah setan dan QS Al-Isra ayat 32 yang menegaskan larangan keras mendekati zina.
“Agama Islam sebenarnya sudah memberikan panduan yang sangat jelas agar remaja menjauhi hal-hal yang merugikan. Semua itu demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka,” tegas Mukhlishah.
Menutup sesi, ia membagikan sejumlah tips praktis agar remaja bisa menghindari jerat kenakalan. Mulai dari memperkuat iman dan takwa, pandai memilih teman, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, hingga berani menolak ajakan yang menjerumuskan. “Ingatlah, masa depan kalian ditentukan oleh pilihan hari ini. Jangan ragu untuk memperbaiki diri,” pesannya penuh makna.
Baca Juga: Menghindari Trauma Beragama pada Remaja
Suasana kegiatan berlangsung hangat. Puluhan siswa SMP Pasundan 9 terlihat serius menyimak, bahkan banyak yang mencatat poin-poin penting. Antusiasme mereka menjadi bukti bahwa isu kenakalan remaja sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga perlu dibahas secara terbuka.
Melalui edukasi ini, harapannya para generasi muda khususnya yang ada di Kota Bandung semakin terarah dalam melangkah, bijak dalam bergaul, dan siap menapaki masa depan dengan lebih mantap. (Nely)

