FinansialHikmah

Ekonomi Indonesia di Tengah Ramadan: Momentum Penguatan Zakat dan Solidaritas Sosial

Oleh: Rintan Nuzul Ainy

Setiap tahunnya, bulan Ramadan membawa dinamika tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, momen ini selalu diiringi dengan lonjakan konsumsi, terutama dalam sektor pangan, ritel, dan jasa. Namun, di balik peningkatan aktivitas ekonomi ini, tantangan seperti stabilitas harga dan daya beli masyarakat tetap menjadi perhatian utama.

Kondisi Ekonomi Indonesia di Ramadan 2025

Saat ini, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari fluktuasi harga bahan pokok hingga daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi. Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan daging menjadi realitas yang dirasakan banyak keluarga. Namun, di sisi lain, sektor UMKM dan perdagangan ritel merasakan peningkatan permintaan, memberikan angin segar bagi perekonomian nasional. Untuk menjaga keseimbangan ini, pemerintah dan Bank Indonesia terus mengupayakan kebijakan yang tepat, mulai dari subsidi pangan, operasi pasar, hingga pengendalian suku bunga. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap kebutuhan dasar selama Ramadhan.

Peran Zakat dalam Perekonomian

Sebagai bagian dari ajaran Islam, zakat memiliki peran yang lebih dari sekadar kewajiban ibadah. Ia adalah instrumen sosial yang mampu menciptakan pemerataan kesejahteraan dan menjadi solusi konkret dalam mengatasi ketimpangan ekonomi.

Baca Juga: PCA Kotagede Gelar Pesantren Ramadan

Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, penguatan sistem zakat dapat menjadi salah satu jalan keluar bagi masyarakat kurang mampu. Ketika zakat dikelola dengan baik, dana yang terkumpul bisa disalurkan secara tepat sasaran kepada fakir miskin, yatim piatu, serta mereka yang terdampak krisis ekonomi. Namun, manfaat zakat tidak berhenti di situ.

Lebih dari sekadar bantuan sosial, zakat juga bisa menjadi modal bagi pemberdayaan ekonomi. Melalui konsep zakat produktif, dana yang terkumpul bisa digunakan untuk mendukung usaha mikro, memberikan modal kerja bagi UMKM, hingga membantu pelatihan keterampilan bagi mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, zakat tidak hanya mengatasi masalah jangka pendek tetapi juga menciptakan solusi berkelanjutan bagi perekonomian.

Untuk memaksimalkan potensi ini, sinergi antara lembaga zakat, pemerintah, dan sektor swasta sangat dibutuhkan. Jika dikelola secara transparan dan akuntabel, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat akan semakin kuat, sehingga lebih banyak dana yang bisa dikumpulkan dan dimanfaatkan secara optimal.

Momentum Penguatan Solidaritas Sosial

Ramadhan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga saat yang tepat untuk memperkuat solidaritas sosial. Semangat berbagi yang meningkat di bulan ini harus didukung oleh sistem pengelolaan zakat yang profesional dan efektif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Masyarakat, pemerintah, dan lembaga zakat harus berjalan beriringan dalam membangun ekosistem zakat yang lebih baik. Dengan optimalisasi zakat dan semangat gotong royong yang terus dipupuk, tantangan ekonomi selama Ramadhan dapat dihadapi dengan lebih baik. Lebih dari itu, momentum ini bisa menjadi langkah awal untuk memperkuat sistem ekonomi berbasis keadilan sosial, sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

*Penulis adalah Dosen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ahmad Dahlan

Related posts
Berita

FEB UMPP Gelar Seminar Internasional Bahas Ekonomi Masa Depan

Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) kembali menunjukkan eksistensinya dalam skala global dengan menyelenggarakan…
Berita

PRA Basen Adakan Ramadan Berbagi

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Bulan Ramadan, bulan penuh berkah bulan penuh maghfiroh, bulan penuh cahaya sehingga setiap manusia berusaha untuk menggapainya termasuk…
Kalam

Ramadan Momentum Tazkiyatun Nafs Menggapai Kebahagiaan Hidup

Oleh: Atang Solihin* Hadirin dan hadirat yang kami muliakan Bulan Ramadan identik dengan bulan peningkatan kuantitas maupun kualitas ibadah karena pada bulan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *