Berita

Fase Kritis, Mentor Neonatal Muhammadiyah Ingatkan Orang Tua tentang Kebutuhan Dasar Bayi

fase neonatal PTV Show

Jakarta, Suara ‘AisyiyahTVMu menggelar Podcast TV Show dengan tema “Save The Newborn Healt: Kenali Masalah-Masalah Bayi Baru Lahir”, Jumat (6/1). Bertindak sebagai narasumber dalam podcast tersebut adalah Desiana Dharmayani dan Tri Wahyuni. Keduanya merupakan Mentor Neonatal Muhammadiyah.

Mengawali pembahasan, Desi menjelaskan bahwa fase neonatal adalah fase awal kehidupan seorang bayi. Fase ini terjadi ketika bayi berusia 0-28 hari. Di fase ini, bayi mengalami masa transisi.

Ketika berada di kandungan, kebutuhan oksigen, nutrisi, dan kehangatan bayi terpenuhi, sedangkan ketika lahir ia harus bisa memenuhi sendiri kebutuhannya. “Jadi ini sebabnya kenapa fase neonatal merupakan fase yang kritis, karena ada transisi di situ,” terang Desi.

Menurut Desi, 90% bayi yang lahir sebenarnya sudah dapat melewati fase transisi ini. Akan tetapi, ada beberapa hal yang menyebabkan proses transisi itu tidak berjalan sempurna, sehingga kebutuhan-kebutuhan dasar bayi tidak terpenuhi. Di antara faktor itu adalah kesehatan ibu, gangguan pada proses persalinan, dan sebagainya.

Baca Juga: Stunting: Masalah Bangsa, Masalah Kita

Ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi, Desi melanjutkan, maka yang terjadi selanjutnya adalah munculnya masalah-masalah pada bayi, seperti kadar oksigen dalam tubuh berkurang (asfiksia), kedinginan (hipotermia), dan kadar gula yang rendah di tubuh bayi (hipoglikemia). “Kemudian, kalau kondisinya memang sakit, minumnya belum bisa terpenuhi, bisa juga terjadi dehidrasi,” imbuhnya.

Dari masalah-masalah itu, bayi bisa mengalami kejang. Kalau bayi sampai kejang, kata Desi, seluruh sistem dalam tubuh akan terpengaruh, sehingga akan memunculkan masalah yang lebih besar. Selain itu, masalah lain yang kerap dialami bayi pada fase neonatal adalah infeksi dan bayi kuning (hiperbilirubinemia).

Untuk mengatasi itu, Tri Wahyuni menjelaskan beberapa perawatan yang dapat dilakukan, terutama perawatan yang dilakukan oleh orang tua di rumah. Perawatan itu seperti memberikan nutrisi melalui ASI minimal 2 jam sekali; mengkondisikan suhu ruangan; mencegah infeksi dengan selalu menjaga kebersihan; menjemur bayi; memandikan/membersihkan bayi, dan; menjaga kebersihan popok. (sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *