Wonosobo, Suara ‘Aisyiyah – Program Tingkatkan Gizi Seimbang (TIMBANG) yang telah dilaksanakan selama setahun oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) bersama Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Tieng resmi ditutup pada Senin (16/9) di GOR Balai Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Acara penutupan ini diawali dengan seminar Family Learning Center (FLC) yang membahas peningkatan ekonomi sebagai strategi percepatan penurunan angka stunting di Desa Tieng.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Etika dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Wonosobo, serta Ananto Isworo, pendiri program Sedekah Sampah Indonesia.
Etika memaparkan bahwa masyarakat Wonosobo dapat meningkatkan pendapatan ekonomi melalui pemanfaatan bahan pangan lokal yang melimpah di Wonosobo.
“Di Wonosobo, banyak bahan pangan yang belum dioptimalkan menjadi produk bernilai jual tinggi. Sebagai contoh, ada kulit kentang yang dijadikan keripik kemudian dijual ke Bali dengan harga berkali-kali lipat dari harga modal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ananto menjelaskan bagaimana konsep Sedekah Sampah bisa berperan dalam penurunan angka stunting. Menurutnya, sedekah sampah berbeda dengan bank sampah, di mana uang yang terkumpul dari sedekah sampah digunakan untuk kemaslahatan masyarakat, termasuk dalam upaya penurunan stunting.
“Dengan sedekah sampah, orang yang mungkin tidak berkecukupan tetap bisa bersedekah untuk membantu sesama,” jelas Ananto, yang memulai gerakan ini secara pribadi hingga kini berkembang menjadi program berskala nasional.
Baca Juga: Keteladanan Nabi dalam Kehidupan Rumah Tangga
Acara ini juga menjadi momentum pengukuhan 35 fasilitator FLC yang telah dibentuk pada Juni 2024 lalu. Fasilitator ini akan menjadi motor penggerak utama dalam memastikan kelanjutan program TIMBANG, yang berfokus pada keluarga sehat dan bahagia.
Pengukuhan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, Bambang Wen dengan menyematkan jaket kepada Kepala Desa Tieng sebagai salah satu fasilitator FLC, diikuti oleh seluruh fasilitator lainnya.
Program FLC terdiri dari delapan seri, meliputi FLC Kehamilan, FLC Laktasi, FLC Batita, FLC Balita, FLC Remaja, FLC Sanitasi, FLC Kelas Ayah, dan FLC Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Sejak awal terbentuknya, FLC dan PCNA Tieng telah aktif mengkampanyekan isu-isu ini di berbagai forum masyarakat, dengan harapan dapat terus menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Untuk meningkatkan kapasitas para fasilitator, telah dilakukan evaluasi dan upgrading sebanyak dua kali, guna memastikan kesiapan mereka dalam menjalankan tugas.
FLC diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam memberdayakan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera di Desa Tieng. (sa)