Oleh: Tsabita Ikrima Al Arify*
Menurut hasil riset Kementrian Komunikasi dan Informatika yang bekerja sama dengan UNICEF, sekitar 30 juta remaja di Indonesia merupakan pengguna aktif internet. Maka tak heran jika banyak remaja memiliki akun media sosial sendiri. Namun saat ini juga muncul fenomena remaja memiliki second account atau biasa disebut sebagai fake account.
Akun ini biasanya tidak mencantumkan foto profil atau nama asli agar identitas asli mereka tidak terungkap. Selain itu, remaja yang menggunakan second account juga membatasi pertemanan dengan hanya menjalin relasi dengan teman yang mereka anggap dekat. Bahkan tidak jarang orang tua mereka tidak tahu bahwa anaknya memiliki akun kedua. Lalu apa sih pentingnya remaja saat ini membuat banyak akun?
Berdasarkan hasil diskusi saya dengan beberapa teman pengguna second account, salah satu alasan mereka adalah agar bisa lebih bebas meluapkan ekspresi di media sosial tanpa takut dihakimi orang lain. Di akun kedua, teman remaja penulis cenderung mengunggah hal random tanpa peduli estetika atau sering disebut sebagai shitposting. Sementara akun utama digunakan untuk mengunggah postingan yang dibuat sebaik mungkin dan memiliki standar estetika. Tak jarang, akun utama digunakan sebagai tempat berbagi foto kegiatan produktif.
Baca Juga: Mengenal dan Menghadapi Trust Issue
Tak hanya itu, ternyata beberapa remaja juga menggunakan second account untuk stalking (memantau) akun orang lain. Dengan menggunakan second account yang tidak menunjukan identitas asli, mereka tidak perlu khawatir akan ketahuan bahwa sedang men-stalking akun orang lain. Biasanya hal ini dilakukan untuk memantau akun orang yang mereka sukai atau orang yang sedang ingin mereka bicarakan.
Second account juga digunakan oleh banyak remaja untuk mengunggah barang yang ingin mereka jual atau mengunggah tugas yang diwajibkan muncul di media sosial oleh guru mereka. Hal ini dilakukan karena mereka tidak ingin estetika di akun pertama media sosial rusak. Beberapa remaja juga membuat second account untuk menguggah foto dan video tentang artis atau hal-hal yang mereka sukai seperti K-Pop atau anime. Tidak jarang juga yang menggunakan akunnya untuk mem-follow artis idola
mereka.
Namun ternyata, ada juga beberapa dampak negatif kepemilikan second account. Keberadaan akun kedua ini membuat penggunanya terkesan memiliki dua pribadi yang berbeda. Di satu akun, bisa bersikap sangat lembut. Namun di akun lain, dengan mudahnya mengunggah hal-hal yang berpotensi menyakiti hati orang lain. [5/23]
*Mahasiswa Hubungan Internasional UMY, Anggota Bidang Advokasi PD IPM Kota
Yogyakarta