Berita

Gandeng LDC UMP, SMA MBS Zam-Zam Selenggarakan Tes TOEFL Bagi Santri Kelas 12

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Tes TOEFL itu penting, termasuk bagi santri pondok pesantren. Apalagi para santri di era sekarang yang semakin banyak tantangan di tengah kehidupan masyarakat. Setelah di pondok pesantren mereka dibekali nilai agama, alangkah baiknya disertakan pula bekal kemampuan bahasa asing yakni Bahasa Inggris.

Hal itu disampaikan Ketua Bagian Pengembangan dan Pelatihan Language Development Center Universitas Muhammadiyah Purwokerto (LDC UMP), Agus Sambodo di tengah kegiatan Pelatihan dan Tes TOEFL kerja sama SMA MBS Zam-Zam Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, Banyumas dengan lembaga yang diketuainya. Kegiatan berlangsung selama lima hari pada Senin-Jumat (11-15/12) di ruang kelas Kampus 1 dan 2 Cilongok, Banyumas, Jateng.

Menurut Kepala SMA MBS Zam-Zam, Pandi Yusron, kegiatan ini diwajibkan bagi seluruh santri kelas 12. Pada tahun ajaran 2023-2024 ini ada sebanyak 202 santri putra dan putri yang pelaksanaannya dilakukan secara terpisah sesuai kelas masing-masing, terdiri dari tiga ruang kelas untuk putra dan lima ruang kelas putri.

“Para santri diwajibkan karena sertifikat TOEFL-Prediction sebagai dokumen pendamping ijazah dan termasuk salah satu syarat kelulusan. Urgensi lainnya yaitu untuk mengukur kemampuan penguasaan Bahasa Inggris para santri,” terang Pandi.

Baca Juga: MBS Zam-Zam Cilongok Kaji Penerapan Kurikulum Cambridge di Kharisma Bangsa School 

Jalinan kerja sama khususnya dalam bidang pengembangan dan pelatihan bahasa antara SMA MBS Zam-Zam dengan LDC UMP menurut Agus Sambodo, sudah berjalan dua tahun. Pada tahun sebelumnya kegiatan dilaksanakan di UMP karena disertai dengan agenda Campus Tour.

Adapun ukuran kemampuan dalam penguasaan Bahasa Inggris, lanjut Agus, dilakukan melalui pre test, kemudian para santri mengikuti pelatihan yang terdiri dari 10 pertemuan. Dua di antaranya untuk pre test dan post test. Sedangkan delapan pertemuan digunakan untuk pemberian materi, baik listening, stucture dan reading, serta games dan ice breaking yang disampaikan oleh para pengajar dari LDC yang notabene para dosen Bahasa Inggris di UMP. Dengan adanya test awal kemudian para santri mengikuti pelatihan yang diakhiri dengan test akhir, itu untuk mengetahui ukuran adanya peningkatan perolehan nilai yang signifikan.

“Kami merekomendasikan, bagi santri yang nilainya sudah di atas  500 atau 490, agar mengikuti test yang levelnya bersifat international atau naik ke program selanjutnya, misalnya ada IELTS yang lebih menantang lagi,” harap Agus.

Dijelaskan pula, selama pertemuan dengan materi yang pokok itu disertai pula games  dengan sentuhan yang menarik seperti game yang sifatnya movement, maupun sifatnya teknologi. Dimaksudkan agar para santri tidak jenuh. Ternyata, sesuai laporan para tutor, antusias santri sejak hari pertama hingga pertemuan akhir, rata-rata sangat mengikuti dengan baik. Kegiatan berjalan dengan lancar. (hamidin/sa)

Related posts
Berita

Pengajian Ramadan PWM Jateng Digelar di Enam Korwil

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Sebanyak 440 personil Pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Banyumas Raya dan Brebes Selatan berada di Aula Masjid Zam-Zam Muhammadiyah…
Berita

Duta Baca Indonesia Ajari Santri MBS Zam-Zam Travel Writing

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Santri putra SMP-SMA Muhammadiyah Boarding School (MBS) Zam-Zam mengikuti pelatihan menulis bertema catatan perjalanan (travel wariting) dengan narasumber…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *