Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta berhasil meraih penghargaan dalam acara Zulhas award yang diselenggarakan di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional RI, Jakarta (29/1).
Zulhas Award diselenggarakan oleh Lembaga Riset dan Pengembangan Literasi Politik Amanat Institute. Kegiatan ini diikuti oleh 1200 lebih peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Direktur Eksekutif Amanat Institute Fahd Pahdepie mengatakan, Zulhas Award merupakan bentuk komitmen Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam memperkuat dan mengampanyekan narasi Islam wasathiyah atau Islam tengah.
“Zulhas Award adalah salah satu bentuk upaya membumikan gagasan itu dan mengajak sebanyak mungkin orang untuk memperjuangkannya,” ujar Fahd melanjutkan.
Baca Juga: Merawat Komunitas Literasi
Sofyan Faisnanto menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi salah satu pemenang dalam lomba Commentary Video Zulhas Award. Video yang ia buat bersama timnya mampu menjadi salah satu pemenang dari ribuan peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan Zulhas Award.
“Saya dan Tim tentu sangat senang dengan prestasi yang kami raih dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Zulhas Award. Berkat dukungan yang kuat dari dosen-dosen untuk dapat terus mengikuti sejumlah kompetisi dan alhamdulillah dalam momentum tahun ini diridhai oleh Allah swt. sehingga kami dapat angkat tropi juara menjadi yang terbaik dalam kompetisi Commentary Video Zulhas Award 2022,” pungkasnya.
Kaprodi Ilmu Komunikasi Unisa Yogyakarta, Ade Putranto turut bangga dengan pencapaian yang diraih oleh mahasiswanya.
“Saya sangat mengapresiasi pencapaian Mas Fais dan teman-teman dalam acara Zulhas Award. Gagasan intelektual yang mereka sampaikan melalui Commentary Video membuktikan bahwa mahasiswa masa kini mampu bersuara dengan cara yang kreatif,” Ujar Ade Putranto menambahkan.
Kegiatan Penganugerahan Zulhas Award dihadiri oleh Tokoh Nasional, di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan beberapa tokoh politik, tokoh intelektual, tokoh agama hingga tokoh pers dan budaya. (ade)