Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Meski saat ini struktur kepengurungan ‘Aisyiyah Amerika Serikat masih menginduk ke Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIM) Amerika Serikat, Koordinator ‘Aisyiyah Amerika Nana Firman mengatakan bahwa ‘Aisyiyah Amerika siap mengemban dan mengembangkan dakwah gerakan perempuan muslim berkemajuan. Nana yang juga merupakan Ketua 2 PCIM Amerika Serikat itu menyampaikan bahwa ada dua fokus kerja yang akan dilakukan ‘Aisyiyah Amerika.
Pertama, meningkatkan potensi perempuan. Melalui bidang ini, ‘Aisyiyah akan mengangkat isu-isu khas perempuan, seperti kepemimpinan perempuan, KDRT, juga terkait status. “Karena kita tinggal di luar negeri, banyak kasus-kasus yang ada di mana kaum perempuan khususnya muslimah kurang memahami statusnya, baik dari hukum Islam sendiri juga dari hukum di mana negara kita berada,” paparnya dalam kegiatan Upgrading Pengurus dan Ramah Tamah Warga Muhammadiyah Amerika Serikat pada Sabtu (15/1).
Untuk meralisasikan hal ini, Nana menjelaskan, ‘Aisyiyah Amerika akan mengangkat isu tersebut dan mendorong potensi perempuan melalui pendidikan dan pencerahan.
Kedua, pemuliaan lingkungan hidup dengan isu kelestarian alam, krisis iklim, pembangunan berkelanjutan. Nana menjelaskan bahwa kaum perempuan seringkali menanggung beban yang lebih berat dalam hal perubahan iklim dan ekologi karena berbagai hal, termasuk ketidaksetaraan.
Baca Juga: Kosmopolitanisme Muhammadiyah
Untuk mengembangkan kedua bidang tersebut, menurut Nana, akan dibentuk koordinator yang akan saling bekerja sama dengan program PCIM. Alasan di balik pemilihan dua fokus kerja tersebut adalah karena masih banyak kaum perempuan yang tinggal di Amerika masih gamang, banyak ketidakpahaman, dan membahas bagaimana peluang leadership dari kaum perempuan yang bisa untuk didorong.
“Sudah waktunya kaum perempuan melalui ‘Aisyiyah Amerika untuk memimpin gerakan perubahan yang bisa membuka peluang untuk mengakui kemampuan mereka dalam membuat perubahan nyata baik bagi kaum perempuan sendiri maupun anak-anak dan masyarakat secara luas,” jelas Nana.
Atas kinerja yang dilakukan ‘Aisyiyah Amerika, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan apresiasinya. Kehadiran ‘Aisyiyah di Indonesia dan dunia internasional ini disebut Noordjannah sebagai sebuah agenda yang penting dan harus terus diikhtiarkan bersama-sama di masing-masing negara. Meski berbeda dinamika, tetapi semua mengemban amanah atau tugas yang sangat mulia, yakni untuk mensyiarkan gerakan Muhammadiyah dengan pandangan Islam wasathiyah berkemajuan dan perempuan berkemajuan.
Noordjannah menyebut, semangat untuk mengangkat potensi para perempuan memang sudah sejak awal Muhammadiyah-‘Aisyiyah diperjuangkan oleh Kiai Dahlan dan Nyai Walidah, salah satunya dengan memberikan pendidikan bagi laki-laki juga perempuan.
“Sehingga masih terus relevan kalau ‘Aisyiyah berusaha keras dan berkelanjutan untuk terus meningkatkan bagaimana kualitas perempuan dalam banyak hal, salah satunya melalui pendidikan dengan mengangkat potensi perempuan sehingga memberi kemanfatan bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal,” terang Noordjannah. (Suri)