Riau, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau ikut menjadi peserta istimewa pada rapat kerja Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau yang dilaksanakan di negara Jiran Perlis Malaysia pada tanggal (1-3/3).
Rapat kerja diawali dengan seminar internasional yang bertemakan الترجيح فى ضؤ المقاصد Mufti Perlis Datok Arif Perkasa Muhammad Asri Zainul Abidin (Dr.Maza) selaku nara sumber. Pada pemaparannya beliau menyampaikan tantangan dakwah yang dihadapi umat. Kerjasama dan persatuan menjadi modal dasar dalam menghadapi cabaran yang dimaksud.
Beberapa waktu belakangan umat Islam terjebak dengan perbedaan tentang metode dan aliran pemikiran keagamaan, yang berakhir pada pola pikir merasa paling benar, dan yang lain salah. Maza berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa menjembatani perbedaan perbedaan yang ada.
Selain dari Maza, Arifin Ismail, Dosen Universitas Muhammadiyah Perlis dan Afrizal Nur Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyaah Riau bidang Tarjih dan Tajdid juga bertindak sebagai narasumber.
Baca Juga: Pidato Siti Munjiyah dalam Kongres Perempuan Pertama Indonesia: Deradjat Perempoean
Di samping mengikuti kegiatan Rapat kerja dan seminar Internasional , Hikmani selaku Ketua Pimpian Wilayah Aisyiyah Riau beserta jajaran pengurus melakukan diskusi bersama Datok Zuraida binti Kamaruddin, Menteri Industri, Perkebunan, dan Komoditas tahun 2021/2022.
Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan seminar internasional yang ditaja pada bulan Desember 2023 lalu. Pada pertemuan di Kuala Lumpur Malaysia ini, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau Majelis Ekonomi menyerahkan Proposal Bussines Plan. Proposal bisnis ini dibuat atas anjuran dan arahan dari Datok Zuraida, agar ke depannya Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau bisa membangun bisnis tidak hanya tingkat lokal akan tetapi sudah harus go international.
Jamuan dan sambutan hangat Datok Zuraida yang didasari ukhuwah Islamiyah dan diikat dengan aqidah yang sama, memunculkan semangat yang sama untuk membangun ekonomi umat. Bu Zuraida menyampaikan dalam candanya, “dakwah butuh Fulus, Jika tak ada fulus maka siap siap untuk dibungkus”
Suasana terasa lebih hangat ketika Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia ikut serta dalam diskusi ini. PCIA Malaysia diharapkan bisa menjadi penguat untuk terjalinnya kerjasama antar bangsa khususnya Aisyiyah dan perempuan muslim Malaysia. (Efi Parinda/Arif/Landung)