Berita

GSM PWA Jawa Barat: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi UMKM

Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Digitalisasi mencakup aspek yang luas. Tidak hanya tentang bagaimana menggunakannya, tetapi juga bagaimana digital ini bisa merubah kehidupan masyarakat Indonesia, dari segi ekonomi dan pendidikan sehingga bisa lebih mandiri. Hal itu disampaikan oleh Lutfi Nurdianchah, dalam GSM ‘Aisyiyah Jawa Barat dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi UMKM” pada Selasa (3/10).

“Majelis Pemberdayaan Masyarakat tidak hanya membuat program, tetapi juga ekosistem. Rantai kemiskinan tidak akan selesai jika hanya dengan program-program jangka pendek. Karena itulah dibutuhkannya program jangka panjang seperti digitalisasi,” ungkap Lutfi.

Ia menjelaskan ada tiga tujuan pemberdayaan masyarakat. Pertama, penyadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kedua, peningkatan pendapatan dan terpenuhi kebutuhan dasar lainnya. Terakhir, membangun ekosistem ini secara pribadi, masyarakat, desa berdaya, mandiri berkemajuan.

Generasi milenial merupakan sasaran dalam digitalisasi ini. Hal itu karena sebagian besar, sekitar tujuh puluh juta masyarakat Indonesia merupakan generasi milenial. Generasi ini juga merupakan generasi yang produktif, yang bisa merubah kondisi tanpa mengesampingkan generasi lain.

Baca Juga: GSM PWA Jawa Barat: Olah Sampah Jadi Berkah

Lutfi menyampaikan alasan mengapa dibutuhkan pemberdayaan masyarakat melalui digitalisasi UMKM. Hal itu disebabkan Indonesia masih cukup rendah dalam semangat berinovasinya di antara negara ASEAN. Padahal, inovasi menjadi hal yang cukup penting untuk mengatasi kemiskinan.

Ia memberikan contoh negara lain yang pertaniannya menggunakan sentuhan teknologi. Hal itu menghasilkan produksi yang berkali-kali lipat dengan lahan yang terbatas. Menggunakan inovasi dalam teknologi  juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, Lutfi menjelaskan bahwa IQ masyarakat Indonesia juga masih rendah di antara negara ASEAN. Hal itulah yang mengakibatkan masyarakat Indonesia masih sulit untuk berinovasi. Karena itulah pemberdayaan masyarakat melalui digitalisasi UMKM menjadi penting. Namun, ada permasalahan yang muncul dalam UMKM.

Lutfi menyampaikan bahwa permasalahan UMKM ada di tiga hal. Pertama adalah modal, kedua SDM, dan ketiga pemasaran. “Ketika kita fokus pada tiga masalah ini menggunakan digitalisasi, pemasarannya menggunakan digitalisasi, belajarnya menggunakan digitalisasi, dan diberikan modal, Insyaallah bisa lepas dari garis kemiskinan,” pungkas Lutfi. (Shifna)

Related posts
Berita

Dosen FEB UMY, Universiti Malaya, dan IIUM Kolaborasi Adakan Pengabdian Masyarakat

Kuala Lumpur, Suara ‘Aisyiyah – Rizal Yaya, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan Pengabdian Masyarakat Internasional di…
Berita

KKN UM Purworejo Bangkitkan UMKM di Desa Salam dengan Pelatihan Digital Marketing

  Purworejo, Suara ‘Aisyiyah – Selasa lalu (30/1), Kelompok 29 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan Sosialisasi dan Pelatihan mengenai Digital…
Berita

PWPM Aceh dan Ponpes Al-Amin Dumai Jalin Kerja Sama Peningkatan UMKM

Malang, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Aceh dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Dumai menjalin kerja sama usaha produktif peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *